Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2019

Tradisi Yang Sesuai Dengan Firman Tuhan

Thread ini sebenarnya adalah lanjutan dari thread "Kremasi Jenazah, Alkitabiah?" http://berbagi-sharing.blogspot.com/2019/07/kremasi-jenazah-alkitabiah.html Disana saya menjelaskan bahwa tradisi mengkremasi jenazah maupun menguburkan jenazah ke dalam tanah keduanya sama-sama gak Alkitabiah kalau kita mau jujur, yang Alkitabiah adalah dimasukkan ke dalam goa seperti Yesus pada saat Dia dikuburkan Karena itu orang Kristen gak seharusnya merasa keberatan dengan cara mengurus jenazah buat keluarganya sendiri ataupun untuk orang lain Silahkan dibaca dahulu baru melanjutkan baca thread ini ----- Nah, that aside, saya tumbuh di suatu gereja yang dulu pernah "kepo" banget sama yang namanya tradisi Seolah-olah semua tradisi yang gak ada di Alkitab, tanpa pengertian yang benar, mau dihapuskan begitu saja, termasuk salah satunya ya itu, kremasi jenazah, dilabeli tidak Alkitabiah dan bahkan dihakimi tidak mengalami yang namanya kebangkitan pertama, argumennya adal

Kremasi Jenazah, Alkitabiah?

Belum berapa lama ini seorang hamba Tuhan bernama Pdt. Bigman Sirait meninggal dunia, saya sendiri tidak mengenal beliau dan jujur juga tidak pernah sekalipun mengikuti kotbah ataupun pengajaran beliau. Dalam kesempatan ini saya juga ingin mengucapkan belasungkawa bagi semua yang berduka atas kematian beliau. Nah, ketika akhirnya ada berita tentang beliau dikremasi, ini mulai menarik perhatian saya, karena pada umumnya gereja Protestan menentang cara penguburan dengan kremasi, doktrin ini sudah berjalan puluhan tahun lamanya dan bahkan ada beberapa gereja yang saya tahu persis, menolak untuk melayani kedukaan (kebaktian penghiburan/pelepasan jenazah) jikalau yang meninggal itu dikremasi (setidaknya gereja saya demikian, dan saya tahu gereja saya bukan satu2nya yang menganut paham ini) Berita beliau dikremasi sampai saat saya menulis artikel ini bisa ditemui disini salah satunya http://www.tariunews.com/2019/07/06/mengapa-pdt-bigman-sirait-dikremasi/ Karena itulah dalam kesempata