Makhluk Itu Dinamai COVID-19 (Corona Virus Disease)

Sudah lama saya tidak menulis karena sedang "disibukkan" oleh lain hal... Tapi tiba-tiba saya merasa perlu untuk menulis tentang hal ini dan berharap supaya saudara seiman bisa mempunyai pengertian yang baik dan benar, sesuai dengan prinsip Alkitab tentang keadaan yang terjadi hari-hari ini dari awal tahun 2020...

Saya tak perlu memberikan pendahuluan karena sudah pasti anda semua tahu tentang COVID-19, kalau anda tidak tahu besar kemungkinan anda juga ga akan baca tulisan ini

Singkat cerita, wabah ini sampai ke Indonesia dan pemerintah mengeluarkan himbauan supaya tidak mengadakan perkumpulan dengan jumlah besar, apapun tujuannya itu, ini tentunya juga termasuk kepada acara kebaktian di gereja kita masing2

Secara garis besar ada 3 golongan Kristen yg menyikapi hal ini : (menurut analisa saya pribadi)
1. Langsung meliburkan kebaktiannya, mengikuti anjuran pemerintah
2. Tidak langsung meliburkan kebaktiannya tapi lalu meliburkannya juga karena sudah ada contoh kejadian buruk (saya bicara tentang kejadian seminar Kristen di Bogor yg dihadiri oleh orang yg terjangkiti COVID-19), saya sih bilang karena takut, bukan karena mengikuti pemerintah
3. Tetap menginginkan adanya kebaktian apapun yg terjadi...

Saya punya tanggapan terhadap 3 golongan diatas :
1. Terima kasih, anda telah melakukan tindakan nyata yaitu mengasihi sesama manusia
2. Terima kasih juga, smoga bisa jadi pembelajaran untuk kedepannya, dan JIKA memang terjadi penularan di dalam acara kebaktiannya, saya mohon, bekerjasamalah dengan pemerintah dan jangan menutup2i apapun, berikan informasi yg diperlukan untuk mencegah penyebaran lebih lanjut
3. BERTOBATLAH !!!

Ini bukan masalah kita lebih takut kepada virus daripada kepada Tuhan dan sebagainya... Ini soal mengasihi sesama manusia...

Matius 22:37-39 (TB)  Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. 
Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.
Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.


Kita tidak bisa mengasihi Tuhan (beribadah) tanpa mengasihi sesama, dan kedua hukum ini sama, gak mungkin yang satu diabaikan demi yang lain.

Anda tidak bisa memaksakan acara ibadah tetap berjalan sembari anda punya potensi untuk menularkan virus kepada sesama, itu artinya anda tidak mengasihi sesama dan itu artinya anda lagi tidak mengasihi Tuhan, maka acara ibadah anda itu SIA-SIA!!

Saya tidak takut sama virus ini, bahkan kalau saya terkena virusnya skalipun, saya yakin saya akan sembuh, saya ada di usia prima, saya rutin berolahraga, saya tak punya riwayat penyakit apapun, general check up terakhir saya smuanya bagus hanya sdikit tinggi koresterol.

Tapi saya akan sangat sedih sekali kalau saya ternyata menularkan virus ini kepada mereka yang usia senja atau yang punya riwayat penyakit kronis.... karena itu saya harus hati2 dalam bermasyarakat di tengah wabah seperti ini, karena saya mengasihi sesama, gak mungkin mengasihi Tuhan tanpa mengasihi sesama...

Itulah alasannya kenapa kita harus meliburkan ibadah di dalam situasi seperti ini, skali lagi bukan kita lebih takut kepada virus atau takut mati, sama skali tidak, bagi orang Kristen mati adalah keuntungan.

Dan mohon maaf... buat kalian (yang menamakan diri kalian gembala/pembesar/pendeta dan jabatan2 surgawi lainnya) yang takut jemaat tidak kembali kalau libur... buat kalian yang takut kalau rohani jemaat tidak bertumbuh jika tidak ada acara kebaktian... buat kalian yang takut sama hal2 remeh seperti diatas....
Maka selama ini kalian telah menggembalakan jemaat dengan cara yang SALAH, kalian bikin jemaat tergantung sama acara kebaktian gereja alih2 mengajarkan ibadah yang sejati kepada jemaat, kalian bikin jemaat tergantung sama acara kebaktian gereja, bukan tergantung sama Tuhan.... Dan itu dosa luar biasa besar yang kalian akan pertanggung jawabkan di hadapan Tuhan nanti

Saya lagi ga mood panjang2, saya kasih 2 ayat ini aja :

Yakobus 1:26-27 (TB)  Jikalau ada seorang menganggap dirinya beribadah, tetapi tidak mengekang lidahnya, ia menipu dirinya sendiri, maka sia-sialah ibadahnya.
Ibadah yang murni dan yang tak bercacat di hadapan Allah, Bapa kita, ialah mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka, dan menjaga supaya dirinya sendiri tidak dicemarkan oleh dunia.


Kenapa takut untuk meliburkan sementara acara ibadah kalian jika pernah baca ayat diatas? okelah kalau mengunjungi masih belum dimungkinkan, tapi sadarkah bahwa makna ibadah itu gak cuma sekedar acara? Sudahkah jemaat diajar tentang kebenaran tentang ibadah yang murni ini?

Sebagai penutup.... jika ada pendeta terkena wabah ini, lalu ditutup2i mungkin karena gak mau iman jemaat jatuh, nama baik gereja atau pribadi "rusak", takut jemaat kabur, dan alasan remeh lainnya.... saya cuma mau bilang
SHAME ON YOU
Kau ajari jemaat untuk jujur tapi dirimu sendiri tak bisa jujur!!

Semoga Roh Kudus menuntun kita semua dalam pengertian yang benar menjelang kedatangan Yesus kedua kali

Salam sejahtera, tetap waspada, berjaga-jagalah senantiasa

Tuhan Yesus memberkati


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kidung Agung - Song of Solomon - Kisah Cinta Gadis Sulam

Seri Kehidupan Kekal 1 - Tempat Tinggal Setelah Sorga? Ukuran Yerusalem Baru

Mencobai Tuhan - Menguji Tuhan