Kidung Agung - Song of Solomon - Kisah Cinta Gadis Sulam

Kidung Agung.... tak diragukan lagi, ini adalah kitab yang paling jarang (atau bahkan hampir hampir tidak pernah) dikotbahkan di gereja, jangankan dikutip ayatnya, disinggung judulnya saja jarang. Saya yakin mungkin diantara teman-teman yang membaca artikel ini mungkin sudah 5 atau 10 tahun jadi orang Kristen dan gak pernah dengar kitab ini dikotbahkan di gereja

Saya sendiri waktu pertama kali baca kitab Kidung Agung, reaksi pertama adalah bingung, tidak mengerti, reaksi kedua adalah aneh, kenapa aneh? karena bahasanya yang terkesan "vulgar".... mungkin ada yang berpikiran seperti saya bukan?


Atau mungkin ada lagi pemikiran yang lebih ekstrim: "kok bisa kitab macam Kidung Agung ini masuk kedalam kanon Alkitab?"


1 Raja-raja 4:32
Ia (Salomo) menggubah tiga ribu amsal, dan nyanyiannya ada seribu lima

dari tiga ribu amsal, hanya 915 ayat dalam 31 pasal yang dimasukkan dalam Alkitab
dari seribu lima nyanyian, hanya 117 ayat dalam 8 pasal yang dimasukkan dalam Alkitab
dari sini tentunya kita percaya, ada makna yang dalam dari Kidung Agung ini, ini bukan sembarang nyanyian (kidung) saja

bahkan dalam tradisi Yahudi, Rabbi Akiva menyatakan :

"for all the scriptures are holy, but the Song of Songs is the Holy of Holies!"
"semua ayat Alkitab adalah kudus, tetapi Kidung Agung adalah yang terkudus dari yang kudus tersebut!"

Kalau masih belum yakin bahwa Kidung Agung adalah kitab yang spesial, berikut adalah kitab yang secara tradisi dibacakan oleh orang Yahudi pada hari raya mereka :
1. Kitab Kidung Agung pada hari Paskah
It is customary to read the Song of Songs on the first night of Passover at the end of the Seder
https://www.chabad.org/holidays/passover/pesach_cdo/aid/1708/jewish/The-Song-of-Songs.htm
2. Kitab Rut pada hari Pentakosta
3. Kitab Pengkotbah pada hari Tabernakel (Pondok Daun)
4. Kitab Esther pada hari raya Purim
5. Kitab Ratapan pada hari peringatan pemusnahan Yerusalem tahun 586

Bayangkan, kitab Kidung Agung wajib dibacakan di hari raya Paskah, dimana itu adalah hari Tuhan menyelamatkan Israel dari tulah ke sepuluh di Mesir

-------

Nah sebelum dongengnya dimulai saya akan kasih beberapa clue supaya kita bisa lebih gampang mengerti Kitab ini :

Tips pertama : Kidung Agung adalah kitab yang puitis !!

Harap ini diingat selama membaca ayat Kidung Agung, selama 8 pasal anda akan disuguhi oleh bahasa yang nan aduhai puitisnya, inilah yang membuat kitab ini sulit sekali dimengerti kalau membacanya tidak dengan perasaan puitis.
Apa sih masudnya puitis itu? salah satunya penuh dengan simbol, misalnya wanita dilambangkan bunga, pria dilambangkan kijang, and such

Tips kedua : ingat-ingat tokoh pemeran dari Kitab ini :
1. Raja = Raja Salomo
2. Gadis Sulam (tak bernama) adalah tokoh utama dari kitab Kidung Agung (Sulam dipercaya adalah nama daerah)
3. Kekasih gadis Sulam = gembala
4. Puteri-puteri Yerusalem = wanita pelayan di Istana Salomo yang melayani atau menemani gadis Sulam
5. Puteri-puteri Sion = penduduk Yerusalem
dengan memahami hal ini, kita akan bisa lebih gampang memahami makna dari kitab ini

Tips ketiga : jangan berpikiran yang vulgar karena memang isi kitab ini tidak vulgar kok

Kebanyakan orang mengira kitab ini adalah khusus untuk pasangan yang sudah menikah, yang saling memuji pada waktu malam pertama.... Sebenarnya tidak kok, pesan inti yang terkandung dalam kitab ini bukan ke arah situ, jadi.... buang dulu semua stigma-stigma seperti itu, netralkan pikiran kita sebelum kita mulai membaca.

Tips keempat : jangan berpikiran ini adalah kisah cinta sejati raja Salomo
Ini juga salah satu point yang sering disalah pahami, ini sudah pasti bukan kisah cinta sejati raja Salomo, karena pada saat dia menulis kidung ini, dia sudah punya enam puluh permaisuri dan delapan puluh selir.

-------

Bagian Pertama :

Gadis Sulam di maligai Istana Salomo

Asal muasal kenapa gadis Sulam bisa ada di maligai istana Salomo tidak diketahui secara pasti, tapi mengingat pada akhirnya Salomo punya 1000 orang selir dan isteri, maka bolehlah kita mengasumsikan kalau gadis Sulam ini "dibawa" kehadapan Salomo sama seperti kisah Ester yang "dibawa" oleh Mordekhai ke hadapan raja Ahasyweros untuk kemudian "dikontes" jadi permaisuri/selir raja.

bedanya Ester "dibawa" ke hadapan raja dengan sukarela dan misi untuk menyelamatkan bangsanya
sedangkan gadis Sulam "dibawa" ke hadapan raja Salomo bukan karena kehendaknya sendiri, mungkin karena keluarganya ingin mendapat kekayaan? Mungkin karena dia ditemukan oleh para "pencari bakat" istana Salomo? Bisa saja

Kidung Agung 1:1
Kidung Agung dari Salomo
Menunjukkan bahwa kidung/nyanyian ini memang ditulis oleh Salomo menceritakan pengalaman cinta yang dialaminya

Gadis Sulam : Kidung Agung 1:2-4
Kiranya ia (kekasih gadis Sulam) mencium aku dengan kecupan! Karena cintamu lebih nikmat dari pada anggur, harum bau minyakmu, bagaikan minyak yang tercurah namamu, oleh sebab itu gadis-gadis cinta kepadamu! Tariklah aku di belakangmu, marilah kita cepat-cepat pergi! Sang raja (Salomo) telah membawa aku ke dalam maligai-maligainya. Kami akan bersorak-sorai dan bergembira karena engkau, kami akan memuji cintamu lebih dari pada anggur! Layaklah mereka cinta kepadamu!

Gadis Sulam memang dibawa ke istana Salomo, tetapi hati dan pikirannya hanya tertuju pada kekasihnya.... Dengan kerinduan kepada kekasihnya, ia berbicara seolah-olah sang kekasih berada di dekatnya....

Gadis Sulam : Kidung Agung 1:5-8
Memang hitam aku, tetapi cantik, hai puteri-puteri Yerusalem (wanita-wanita istana)seperti kemah orang Kedar, seperti tirai-tirai orang Salma. Janganlah kamu perhatikan bahwa aku hitam, karena terik matahari membakar aku. Putera-putera ibuku marah kepadaku, aku dijadikan mereka penjaga kebun-kebun anggur; kebun anggurku sendiri tak kujaga. Ceriterakanlah kepadaku, jantung hatiku, di mana kakanda menggembalakan domba, di mana kakanda membiarkan domba-domba berbaring pada petang hari. (kekasihnya ternyata seorang gembala domba) Karena mengapa aku akan jadi serupa pengembara dekat kawanan-kawanan domba teman-temanmu?

Wanita-wanita istana yang bekerja melayani dia pun mungkin heran dengan penampakan gadis Sulam tersebut, karena hitam, tangannya terlihat kasar karena suka bekerja, tidak seperti gadis-gadis lainnya yang dibawa selama ini. Sampai tahap ini pun kita bisa melihat bahwa pikiran gadis Sulam itu tetap kepada kekasihnya sang gembala, meskipun dia sedang dipersiapkan untuk raja Salomo

Wanita istana Salomo : Kidung Agung 1:9-11
Dengan kuda betina dari pada kereta-kereta Firaun kuumpamakan engkau, manisku. Moleklah pipimu di tengah perhiasan-perhiasan dan lehermu di tengah kalung-kalung. Kami akan membuat bagimu perhiasan-perhiasan emas dengan manik-manik perak.

Pujian dari wanita istana untuk kecantikan gadis Sulam, dan sekaligus mereka akan mendandaninya dengan perhiasan untuk menghadap sang raja

Gadis Sulam : Kidung Agung 1:12-14
Sementara sang raja duduk pada mejanya, semerbak bau narwastuku. Bagiku kekasihku bagaikan sebungkus mur, tersisip di antara buah dadaku. Bagiku kekasihku setangkai bunga pacar di kebun-kebun anggur En-Gedi.

Narwastu adalah minyak wangi yang sangat mahal saat itu, minyak ini juga yang dipakai untuk mengurapi Yesus sebelum kematianNya, suatu kebetulan?
Dan tetap terlihat apapun yang dilakukan oleh wanita istana tersebut, gadis Sulam tetap hanya memikirkan kekasihnya

Bagian Kedua :
Pinangan pertama Salomo, gadis Sulam malah membayangkan kekasihnya datang dan menolak Salomo


Salomo : Kidung Agung 1:15
Lihatlah, cantik engkau, manisku, sungguh cantik engkau, bagaikan merpati matamu.

Gadis Sulam : Kidung Agung 1:16-17
Lihatlah, tampan engkau, kekasihku (gembala kekasihnya, bukan Salomo), sungguh menarik; sungguh sejuk petiduran kita. Dari kayu aras balok-balok rumah kita, dari kayu eru papan dinding-dinding kita.

Gadis Sulam : Kidung Agung 2:1
Bunga mawar dari Saron aku, bunga bakung di lembah-lembah.

Salomo : Kidung Agung 2:2
Seperti bunga bakung di antara duri-duri, demikianlah manisku di antara gadis-gadis.


Gadis Sulam : Kidung Agung 2:3-7
Seperti pohon apel di antara pohon-pohon di hutan, demikianlah kekasihku (gembala) di antara teruna-teruna. Di bawah naungannya aku ingin duduk, buahnya manis bagi langit-langitku. Telah dibawanya aku ke rumah pesta, dan panjinya di atasku adalah cinta. Kuatkanlah aku dengan penganan kismis, segarkanlah aku dengan buah apel, sebab sakit asmara aku. Tangan kirinya ada di bawah kepalaku, tangan kanannya memeluk aku. Kusumpahi kamu, puteri-puteri Yerusalem, demi kijang-kijang atau demi rusa-rusa betina di padang: jangan kamu membangkitkan dan menggerakkan cinta sebelum diingininya! 

Gadis Sulam sampai menegaskan bahwa cinta itu tidak bisa dipaksakan, cinta itu tidak bisa dibangkitkan sebelum diingini oleh orang itu sendiri, mungkin disini kita bisa melihat para wanita di istana Salomo berusaha menggoda dia untuk menerima pinangan Salomo

Gadis Sulam membayangkan kekasihnya : Kidung Agung 2:8-15
Dengarlah! Kekasihku! Lihatlah, ia datang, melompat-lompat di atas gunung-gunung, meloncat-loncat di atas bukit-bukit. Kekasihku serupa kijang, atau anak rusa. Lihatlah, ia berdiri di balik dinding kita, sambil menengok-nengok melalui tingkap-tingkap dan melihat dari kisi-kisi. Kekasihku mulai berbicara kepadaku: "Bangunlah manisku, jelitaku, marilah! Karena lihatlah, musim dingin telah lewat, hujan telah berhenti dan sudah lalu. Di ladang telah nampak bunga-bunga, tibalah musim memangkas; bunyi tekukur terdengar di tanah kita. Pohon ara mulai berbuah, dan bunga pohon anggur semerbak baunya. Bangunlah, manisku, jelitaku, marilah! Merpatiku di celah-celah batu, di persembunyian lereng-lereng gunung, perlihatkanlah wajahmu, perdengarkanlah suaramu! Sebab merdu suaramu dan elok wajahmu!" Tangkaplah bagi kami rubah-rubah itu, rubah-rubah yang kecil, yang merusak kebun-kebun anggur, kebun-kebun anggur kami yang sedang berbunga!

Gadis sulam menolak Salomo untuk pertama kalinya : Kidung Agung 2:16
Kekasihku kepunyaanku, dan aku kepunyaan dia yang menggembalakan domba di tengah-tengah bunga bakung.

Walaupun sudah diberikan kekayaan, diberikan minyak wangi yang mahal, dilayani dan digoda oleh wanita-wanita istana untuk menerima Salomo, namun gadis Sulam dengan tegas menolak pinangan Salomo: "hatiku hanya milik kekasihku"

Bagian Ketiga :
Gadis Sulam sangat merindukan kekasihnya untuk pertama kalinya

Gadis Sulam : Kidung Agung 2:17
Sebelum angin senja berembus dan bayang-bayang menghilang, kembalilah, kekasihku, berlakulah seperti kijang, atau seperti anak rusa di atas gunung-gunung tanaman rempah-rempah!

Gadis Sulam : Kidung Agung 3:1-5
Di atas ranjangku pada malam hari kucari jantung hatiku. Kucari, tetapi tak kutemui dia. Aku hendak bangun dan berkeliling di kota; di jalan-jalan dan di lapangan-lapangan kucari dia, jantung hatiku. Kucari, tetapi tak kutemui dia. Aku ditemui peronda-peronda kota. "Apakah kamu melihat jantung hatiku?" Baru saja aku meninggalkan mereka, kutemui jantung hatiku; kupegang dan tak kulepaskan dia, sampai kubawa dia ke rumah ibuku, ke kamar orang yang melahirkan aku. Kusumpahi kamu, puteri-puteri Yerusalem, demi kijang-kijang atau demi rusa-rusa betina di padang: jangan kamu membangkitkan dan menggerakkan cinta sebelum diingininya!

Dapat dibayangkan.... betapa gadis Sulam sangat menginginkan untuk bertemu sang kekasih... dan lagi-lagi wanita di istana Salomo disumpahi untuk tidak menggerakan cinta sebelum diingininya, rupaya rayuan wanita istana Salomo dilakukan terus menerus....

Bagian Keempat :
Salomo menunjukkan kebesarannya untuk berusaha meminang gadis Sulam kedua kalinya

Gadis Sulam : Kidung Agung 3:6-11
Apakah itu yang membubung dari padang gurun seperti gumpalan-gumpalan asap tersaput dengan harum mur dan kemenyan dan bau segala macam serbuk wangi dari pedagang? Lihat, itulah joli Salomo, dikelilingi oleh enam puluh pahlawan dari antara pahlawan-pahlawan Israel. Semua membawa pedang, terlatih dalam perang, masing-masing dengan pedang pada pinggang karena kedahsyatan malam. Raja Salomo membuat bagi dirinya suatu tandu dari kayu Libanon. Tiang-tiangnya dibuatnya dari perak, sandarannya dari emas, tempat duduknya berwarna ungu, bagian dalamnya dihiasi dengan kayu arang. Hai puteri-puteri Yerusalem, puteri-puteri Sion, keluarlah dan tengoklah raja Salomo dengan mahkota yang dikenakan kepadanya oleh ibunya pada hari pernikahannya, pada hari kesukaan hatinya.


Perhiasan ditolak, minyak wangi mahal ditolak, intinya kekayaan ditolak, maka Salomo menampilkan kekuasaannya sebagai raja dengan harapan gadis Sulam jatuh hati kepadanya, sampai-sampai dia memakai mahkota dari ibunya yang biasa dikenakan pada hari pernikahannya sebagai tanda keseriusan pinangannya. Dan tentu saja, hal ini disertai dengan "rayuan maut" dari manusia yang paling berhikmat di dunia kala itu, dan "desakan" dari wanita pelayan istana Salomo

Bagian kelima :
Rayuan raja Salomo

Salomo : Kidung Agung 4:1-15
Lihatlah, cantik engkau, manisku, sungguh cantik engkau!
Bagaikan merpati matamu di balik telekungmu.
Rambutmu bagaikan kawanan kambing yang bergelombang turun dari pegunungan Gilead.
Gigimu bagaikan kawanan domba yang baru saja dicukur, yang keluar dari tempat pembasuhan, yang beranak kembar semuanya, yang tak beranak tak ada.
Bagaikan seutas pita kirmizi bibirmu, dan elok mulutmu.
Bagaikan belahan buah delima pelipismu di balik telekungmu.
Lehermu seperti menara Daud, dibangun untuk menyimpan senjata.
Seribu perisai tergantung padanya dan gada para pahlawan semuanya.
Seperti dua anak rusa buah dadamu, seperti anak kembar kijang yang tengah makan rumput di tengah-tengah bunga bakung.
Sebelum angin senja berembus dan bayang-bayang menghilang, aku ingin pergi ke gunung mur dan ke bukit kemenyan.
Engkau cantik sekali, manisku, tak ada cacat cela padamu.
Turunlah kepadaku dari gunung Libanon, pengantinku, datanglah kepadaku dari gunung Libanon, turunlah dari puncak Amana, dari puncak Senir dan Hermon, dari liang-liang singa, dari pegunungan tempat macan tutul!
Engkau mendebarkan hatiku, dinda, pengantinku, engkau mendebarkan hati dengan satu kejapan mata, dengan seuntai kalung dari perhiasan lehermu.
Betapa nikmat kasihmu, dinda, pengantinku!
Jauh lebih nikmat cintamu dari pada anggur, dan lebih harum bau minyakmu dari pada segala macam rempah.
Bibirmu meneteskan madu murni, pengantinku, madu dan susu ada di bawah lidahmu,
dan bau pakaianmu seperti bau gunung Libanon.
Dinda, pengantinku, kebun tertutup engkau, kebun tertutup dan mata air termeterai.
Tunas-tunasmu merupakan kebun pohon-pohon delima dengan buah-buahnya yang lezat,
bunga pacar dan narwastu, narwastu dan kunyit, tebu dan kayu manis dengan segala macam pohon kemenyan, mur dan gaharu, beserta pelbagai rempah yang terpilih.
O, mata air di kebun, sumber air hidup, yang mengalir dari gunung Libanon!

Coba yang wanita bayangkan pria terkaya di dunia saat ini melancarkan rayuan maut ini kepada anda, begitulah hasratnya Salomo untuk menikahi gadis Sulam

Gadis Sulam ini juga sungguh luar biasa, dikatakan dia adalah "kebun tertutup", mungkin bisa diartikan masih perawan walaupun dia sudah punya pujaan hatinya

So, buat kalian yang masih dalam masa pacaran, tirulah gadis Sulam ini, dia dan kekasihnya sabar menunggu sampai hari pernikahannya, walaupun sudah sedemikian dalam cintanya kepada kekasih pujaan hatinya

Bagian keenam :
Gadis Sulam sangat merindukan kekasihnya untuk kedua kalinya, sampai terbawa mimpi, berusaha kabur dari Yerusalem dan kedua kalinya menolak Salomo

Mimpi Gadis Sulam : Kidung Agung 4:16, Kidung Agung 5:1-6
— Bangunlah, hai angin utara, dan marilah, hai angin selatan, bertiuplah dalam kebunku, supaya semerbaklah bau rempah-rempahnya! Semoga kekasihku datang ke kebunnya dan makan buah-buahnya yang lezat.
Aku datang ke kebunku, dinda, pengantinku, kukumpulkan mur dan rempah-rempahku, kumakan sambangku dan maduku, kuminum anggurku dan susuku. Makanlah, teman-teman, minumlah, minumlah sampai mabuk cinta!
Aku tidur, tetapi hatiku bangun. Dengarlah, kekasihku mengetuk. "Bukalah pintu, dinda, manisku, merpatiku, idam-idamanku, karena kepalaku penuh embun, dan rambutku penuh tetesan embun malam!"
"Bajuku telah kutanggalkan, apakah aku akan mengenakannya lagi? Kakiku telah kubasuh, apakah aku akan mengotorkannya pula?" Kekasihku memasukkan tangannya melalui lobang pintu, berdebar-debarlah hatiku. Aku bangun untuk membuka pintu bagi kekasihku, tanganku bertetesan mur; bertetesan cairan mur jari-jariku pada pegangan kancing pintu. Kekasihku kubukakan pintu, tetapi kekasihku sudah pergi, lenyap.
Seperti pingsan aku ketika ia menghilang. Kucari dia, tetapi tak kutemui, kupanggil, tetapi tak disahutnya.

Di tengah-tengah Salomo menunjukkan kebesarannya, kekayaannya, dan rayuan mautnya, ternyata gadis Sulam malah semakin rindu kepada kekasihnya, sampai-sampai dia memimpikan pujaan hatinya

Gadis Sulam (berusaha kabur dari Yerusalem): Kidung Agung 5:7-8
Aku ditemui peronda-peronda kota, dipukulinya aku, dilukainya, selendangku dirampas oleh penjaga-penjaga tembok.
Kusumpahi kamu, puteri-puteri Yerusalem: bila kamu menemukan kekasihku, apakah yang akan kamu katakan kepadanya? Katakanlah, bahwa sakit asmara aku!

Setelah terbangun dari mimpinya, gadis Sulam begitu gelisah, dia tidak dapat menahan hasratnya lagi untuk menemui kekasihnya, dia berusaha kabur dari Yerusalem namun apa daya, para penjaga kota mencegahnya dan mengembalikannya lagi ke Istana Salomo, dan dia pun meluapkan kekesalannya kepada wanita Istana Salomo

Wanita istana Salomo : Kidung Agung 5:9
— Apakah kelebihan kekasihmu dari pada kekasih yang lain, hai jelita di antara wanita?Apakah kelebihan kekasihmu dari pada kekasih yang lain, sehingga kausumpahi kami begini? 

Wanita Istana Salomo sampai heran dengan sikap Gadis Sulam, seperti apakah kekasihnya itu sampai dia bisa menolak raja Salomo?

Gadis Sulam: Kidung Agung 5:10-16
Putih bersih dan merah cerah kekasihku, menyolok mata di antara selaksa orang.
Bagaikan emas, emas murni, kepalanya, rambutnya mengombak, hitam seperti gagak.
Matanya bagaikan merpati pada batang air, bermandi dalam susu, duduk pada kolam yang penuh.
Pipinya bagaikan bedeng rempah-rempah, petak-petak rempah-rempah akar.
Bunga-bunga bakung bibirnya, bertetesan cairan mur.
Tangannya bundaran emas, berhiaskan permata Tarsis, tubuhnya ukiran dari gading, bertabur batu nilam.
Kakinya adalah tiang-tiang marmar putih, bertumpu pada alas emas murni. Perawakannya seperti gunung Libanon, terpilih seperti pohon-pohon aras.
Kata-katanya manis semata-mata, segala sesuatu padanya menarik.
Demikianlah kekasihku, demikianlah temanku, hai puteri-puteri Yerusalem.

Gambaran Gadis Sulam akan kekasih pujaan hatinya
Apakah anda setuju kalau ini seperti mendeskripsikan Yesus?
Kekasihnya adalah gembala, Yesus juga dikatakan gembala yang baik. Segala sesuatu tentang Yesus seharusnya menarik buat kita, dan kata-katanya adalah manis semata-mata.

Kalau kita lihat deskripsi Gadis Sulam akan kekasihnya, nyatalah sudah bahwa bukan kekayaan yang menjadi faktor utama, tapi penampilan dan kepribadiannya

Wanita istana Salomo: Kidung Agung 6:1
— Ke mana perginya kekasihmu, hai jelita di antara wanita?
Ke jurusan manakah kekasihmu pergi, supaya kami mencarinya besertamu? 


Gadis Sulam: Kidung Agung 6:2
Kekasihku telah turun ke kebunnya, ke bedeng rempah-rempah untuk menggembalakan domba dalam kebun dan memetik bunga bakung.


Para wanita di Istana Salomo pada akhirnya tersentuh dengan kisah gadis Sulam ini, mereka menawarkan diri untuk membantunya, tentunya bukan dengan cara kabur secara paksa seperti yang gadis Sulam ini lakukan sebelumnya, tapi dengan cara menemaninya menemui raja Salomo dan memohon supaya gadis ini bisa pulang dan bertemu dengan kekasihnya kembali.

Bagian ketujuh :
Gadis Sulam dihadapan Salomo, menolaknya untuk yang kedua dan ketiga kalinya, rayuan terakhir sang raja Salomo

Gadis sulam menolak Salomo untuk kedua kalinya: Kidung Agung 6:3
Aku kepunyaan kekasihku, dan kepunyaanku kekasihku, yang menggembalakan domba di tengah-tengah bunga bakung.

Rayuan Salomo untuk menahan gadis Sulam: Kidung Agung 6:4-13
Cantik engkau, manisku, seperti kota Tirza, juita seperti Yerusalem, dahsyat seperti bala tentara dengan panji-panjinya.
Palingkanlah matamu dari padaku, sebab aku menjadi bingung karenanya.
Rambutmu bagaikan kawanan kambing yang bergelombang turun dari Gilead.
Gigimu bagaikan kawanan domba, yang keluar dari tempat pembasuhan, yang beranak kembar semuanya, yang tak beranak tak ada.
Bagaikan belahan buah delima pelipismu di balik telekungmu.
Permaisuri ada enam puluh, selir delapan puluh, dan dara-dara tak terbilang banyaknya.
Tetapi dialah satu-satunya merpatiku, idam-idamanku, satu-satunya anak ibunya, anak kesayangan bagi yang melahirkannya; puteri-puteri melihatnya dan menyebutnya bahagia, permaisuri-permaisuri dan selir-selir memujinya.
"Siapakah dia yang muncul laksana fajar merekah, indah bagaikan bulan purnama, bercahaya bagaikan surya, dahsyat seperti bala tentara dengan panji-panjinya?" 
Ke kebun kenari aku turun melihat kuntum-kuntum di lembah, melihat apakah pohon anggur berkuncup dan pohon-pohon delima berbunga.
Tak sadar diri aku; kerinduanku menempatkan aku di atas kereta orang bangsawan.
Kembalilah, kembalilah, ya gadis Sulam, kembalilah, kembalilah, supaya kami dapat melihat engkau!
Mengapa kamu senang melihat gadis Sulam itu seperti melihat tari-tarian perang?

Ayat inilah yang seharusnya menyadarkan kita, bahwa ini bukan kisah cinta sejati raja Salomo, lha wong permaisurinya ada 60, selir 80, dara-dara (yang belum dinikahi) masih tak terhitung banyaknya, tapi Salomo tetap berusaha meyakinkan gadis Sulam itu bahwa dialah "satu-satunya", pretttt kalo kata wanita jaman sekarang ya, hahaha

Rayuan Salomo untuk terakhir kalinya: Kidung Agung 7:1-8
Betapa indah langkah-langkahmu dengan sandal-sandal itu, puteri yang berwatak luhur!
Lengkung pinggangmu bagaikan perhiasan, karya tangan seniman.
Pusarmu seperti cawan yang bulat, yang tak kekurangan anggur campur.
Perutmu timbunan gandum, berpagar bunga-bunga bakung.
Seperti dua anak rusa buah dadamu, seperti anak kembar kijang.
Lehermu bagaikan menara gading, matamu bagaikan telaga di Hesybon, dekat pintu gerbang Batrabim; hidungmu seperti menara di gunung Libanon, yang menghadap ke kota Damsyik.
Kepalamu seperti bukit Karmel, rambut kepalamu merah lembayung; seorang raja tertawan dalam kepang-kepangnya.
Betapa cantik, betapa jelita engkau, hai tercinta di antara segala yang disenangi.
Sosok tubuhmu seumpama pohon korma dan buah dadamu gugusannya.
Kataku: "Aku ingin memanjat pohon korma itu dan memegang gugusan-gugusannya.
Kiranya buah dadamu seperti gugusan anggur dan nafas hidungmu seperti buah apel.

Gadis sulam menolak Salomo untuk ketiga kalinya: Kidung Agung 7:9-10
Kata-katamu manis bagaikan anggur!"  Ya, anggur itu mengalir kepada kekasihku (gembala) dengan tak putus-putusnya, melimpah ke bibir orang-orang yang sedang tidur!
Kepunyaan kekasihku aku, kepadaku gairahnya tertuju.


Luar biasa gadis Sulam bukan? Segala rayuan yang diarahkan kepadanya, dia tolak dan dia bahkan seakan "mengarahkannya" kepada gembala kekasihnya.

Bagian kedelapan :
Gadis Sulam akhirnya kembali ke kekasihnya, ditemani oleh wanita Istana Salomo, dan ternyata wanita Istana Salomo malah kagum, mereka belajar artinya kesetiaan dari gadis Sulam

Gadis Sulam: Kidung Agung 7:11-13, Kidung Agung 8:1-5a
Mari, kekasihku, kita pergi ke padang, bermalam di antara bunga-bunga pacar!
Mari, kita pergi pagi-pagi ke kebun anggur dan melihat apakah pohon anggur sudah berkuncup, apakah sudah mekar bunganya, apakah pohon-pohon delima sudah berbunga!
Di sanalah aku akan memberikan cintaku kepadamu! Semerbak bau buah dudaim; dekat pintu kita ada pelbagai buah-buah yang lezat, yang telah lama dan yang baru saja dipetik.
Itu telah kusimpan bagimu, kekasihku!
O, seandainya engkau saudaraku laki-laki, yang menyusu pada buah dada ibuku,
akan kucium engkau bila kujumpai di luar, karena tak ada orang yang akan menghina aku!
Akan kubimbing engkau dan kubawa ke rumah ibuku, supaya engkau mengajar aku.
Akan kuberi kepadamu anggur yang harum untuk diminum, air buah delimaku.
Tangan kirinya ada di bawah kepalaku, tangan kanannya memeluk aku.
Kusumpahi kamu, puteri-puteri Yerusalem: mengapa kamu membangkitkan dan menggerakkan cinta sebelum diingininya?

Siapakah dia yang muncul dari padang gurun, yang bersandar pada kekasihnya?


Wanita istana Salomo: Kidung Agung 8:1-5b
Di bawah pohon apel kubangunkan engkau, di sanalah ibumu telah mengandung engkau,
di sanalah ia mengandung dan melahirkan engkau.—


Gadis Sulam: Kidung Agung 8:6-7
Taruhlah aku seperti meterai pada hatimu, seperti meterai pada lenganmu, karena cinta kuat seperti maut, kegairahan gigih seperti dunia orang mati, nyalanya adalah nyala api, seperti nyala api TUHAN!
Air yang banyak tak dapat memadamkan cinta, sungai-sungai tak dapat menghanyutkannya.
Sekalipun orang memberi segala harta benda rumahnya untuk cinta, namun ia pasti akan dihina.


Wanita istana Salomo: Kidung Agung 8:8-9
Kami mempunyai seorang adik perempuan, yang belum mempunyai buah dada.
Apakah yang akan kami perbuat dengan adik perempuan kami pada hari ia dipinang?
Bila ia tembok, akan kami dirikan atap perak di atasnya; bila ia pintu, akan kami palangi dia dengan palang kayu aras.

Gadis Sulam: Kidung Agung 8:10-12
Aku adalah suatu tembok dan buah dadaku bagaikan menara.
Dalam matanya ketika itu aku bagaikan orang yang telah mendapat kebahagiaan.
Salomo mempunyai kebun anggur di Baal-Hamon. Diserahkannya kebun anggur itu kepada para penjaga, masing-masing memberikan seribu keping perak untuk hasilnya.
Kebun anggurku, yang punyaku sendiri, ada di hadapanku; bagimulah seribu keping itu, raja Salomo, dan dua ratus bagi orang-orang yang menjaga hasilnya.


Wanita istana Salomo: Kidung Agung 8:13
Hai, penghuni kebun, teman-teman memperhatikan suaramu, perdengarkanlah itu kepadaku!

Gadis Sulam: Kidung Agung 8:10-12
Cepat, kekasihku, berlakulah seperti kijang, atau seperti anak rusa di atas gunung-gunung tanaman rempah-rempah.

Ending yang indah sekali, akhirnya Salomo menyerah mengejar "pujaan hatinya", gadis Sulam kembali lagi bertemu kekasihnya, dan dia bahkan mungkin menolak pemberian 1000 keping perak dari Salomo, malah menyarankan Salomo untuk memberikan 200 keping perak kepada para penjaga kebun kekasihnya, wonderful!!

Wanita istana Salomo kagum akan kesetiaan gadis Sulam dan ingin mengajarkan kesetiaannya itu kepada adik-adiknya (keluarganya) apabila suatu saat mereka dipinang

-----

Menurut saya ini kisah cinta terindah sepanjang masa, kalau kita suka nonton sinetron atau drama-drama Korea, Romeo-Juliet, dsb. Maka kita akan temukan tema cinta seperti :
"Aku mencintaimu, tapi aku tak layak untukmu"
"Aku mencintaimu, tapi kita tidak bisa bersatu karena perbedaan"
and such

Tapi Kidung Agung memberikan suatu kisah cinta yang sangat sangat luar biasa dan sangat sangat jarang kita temui di kehidupan sehari-hari bahkan, yaitu tema :\

"Aku mencintaimu, walaupun aku orang yang paling kaya didunia sekalipun, kau tetap mencintai orang lain...."
"I love you, but you love someone else"

Pria yang mengejar gadis Sulam itu bukan pria sembarangan, seorang raja, pintar berhikmat luar biasa, luar biasa kaya, tapi dia tetap setia kepada kekasihnya, bukankah ini kisah cinta kesetiaan yang luar biasa?

Adakah kita seperti itu kepada Yesus? Walaupun dunia ini begitu menarik dengan segala isinya, adakah kita tetap setia kepada Yesus?

Adakah kita bisa menolak pinangan dari dunia ini yang sepertinya jauh lebih menarik dan tetap mengikatkan diri sepenuhnya kepada Kristus?

Adakah kita tetap memilih Yesus walaupun mengalami kerugian?

Kisah cinta Gadis Sulam ini mengajarkan kesetiaan yang seharusnya kita teladani, baik kepada Kristus, maupun kepada pasangan kita di dunia masing-masing

Tuhan Yesus memberkati

Special thanks to sarapanpagi.org dan Bu Rita Wahyu yang menginspirasi saya menulis artikel ini

Komentar

  1. Wow baru kali ini kupas tuntas kitab fenomenal yg memang tidak pernah ada dlm khotbah
    Mengesankan
    Tuhan Yesus memberkati

    BalasHapus
  2. KISAH CERITA SAYA SEBAGAI NAPI TELAH DI VONIS BEBAS ALLHAMDULILLAH

    DARI BERKAT BANTUAN BPK Dr. H. Ridwan Mansyur , S.H., M.H BELIAU SELAKU PANITERA MUDA DI KANTOR MAHKAMAH AGUNG (M.A) DAN TERNYATA BELIAU BISA MENJEMBATANGI KEJAJARAN PA & PN PROVINSI.

    Assalamu'alaikum sedikit saya ingin berbagi cerita kepada sdr/i , saya adalah salah satu NAPI yang terdakwah dengan penganiayaan pasal 351 KUHP dengan ancaman hukuman 2 Tahun 8 bulan penjara, singkat cerita sewaktu saya di jengut dari salah satu anggota keluarga saya yang tinggal di jakarta, kebetulan dia tetangga dengan salah satu anggota panitera muda perdata M.A, dan keluarga saya itu pernah cerita kepada panitera muda M.A tentang masalah yang saya alami skrg, tentang pasal 351 KUHP, sampai sampai berkas saya di banding langsun ke jakarta, tapi alhamdulillah keluarga saya itu memberikan no hp pribadi bpk Dr. H. Ridwan Mansyur ,S.H., M.H Beliau selaku panitera muda perdata di kantor M.A pusat, dan saya memberanikan diri call beliau dan meminta tolong sama beliau dan saya juga menjelas'kan masalah saya, dan alhamdulillah beliau siap membantu saya setelah saya curhat masalah kasus yang saya alami, alhamdulillah beliau betul betul membantu saya untuk di vonis dan alhamdulillah berkat bantuan beliau saya langsun di vonis bebas dan tidak terbukti bersalah, alhamdulillah berkat bantuan bpk Dr. H. Ridwan Mansyur, S.H., M.H beliau selaku ketua panitera muda perdata di kantor Mahkamah Agung R.I no hp bpk Dr. H. Ridwan Mansyur , S.H.,M.H 0823-5240-6469 Bagi teman atau keluarga teman yang lagi terkenah musibah kriminal, kalau belum ada realisasi masalah berkas anda silah'kan hub bpk Dr. H. Ridwan semoga beliau bisa bantu anda. Wassalam.....

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seri Kehidupan Kekal 1 - Tempat Tinggal Setelah Sorga? Ukuran Yerusalem Baru

Mencobai Tuhan - Menguji Tuhan