Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

Kitab Amsal Interlinear Pribadi

Amsal [ MISHLEI ] Amsal 1 1. Amsal-amsal Salomo [ SYELOMOH ] putra Daud [ DAVID ], raja Israel [ YISRA'EL ]. 2. Untuk mengetahui hikmat dan didikan agar disiplin, untuk memahami kata-kata pengertian. 3. Untuk menerima didikan agar disiplin dan bijaksana, mengerti kebenaran, dan keadilan, dan keseimbangan (dalam memutuskan sesuatu). 4. Untuk memberikan kepada orang yang naif  (tidak berpengalaman):  pikiran yang tajam, kepada orang muda: pengetahuan dan kebijaksanaan. 5. Baiklah orang bijak mendengar dan bertambah pengetahuannya, dan orang yang mengerti bisa mengeluarkan nasihat yang bijaksana. 6. Untuk mengerti amsal dan perumpamaan (ibarat), kata-kata dan teka-teki orang bijak 7. Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh memandang rendah hikmat dan didikan. 8. Dengarlah anakku, kepada didikan ayahmu, dan jangan mengabaikan ajaran ibumu. 9. Karena itu adalah hiasan perkenanan bagi kepalamu, dan kalung bagi lehermu. 10. Anakku, jikalau orang berdo

Penyembahan di Surga?

Yesaya adalah seorang nabi di Israel, jika membaca Yesaya pasal 1, saya pikir akan jelas bahwa Yesaya adalah seorang yang dipanggil Tuhan karena bangsa Israel saat itu tidak menyembah Tuhan dengan benar walaupun tata cara ibadah mereka jalankan Yesaya 1 13. Jangan lagi membawa persembahanmu yang tidak sungguh, sebab baunya adalah kejijikan bagi-Ku. Kalau kamu merayakan bulan baru dan sabat atau mengadakan pertemuan-pertemuan, Aku tidak tahan melihatnya, karena perayaanmu itu penuh kejahatan. 14. Perayaan-perayaan bulan barumu dan pertemuan-pertemuanmu yang tetap, Aku benci melihatnya; semuanya itu menjadi beban bagi-Ku, Aku telah payah menanggungnya. 15. Apabila kamu menadahkan tanganmu untuk berdoa, Aku akan memalingkan muka-Ku, bahkan sekalipun kamu berkali-kali berdoa, Aku tidak akan mendengarkannya, sebab tanganmu penuh dengan darah. Lalu apa yang Yesaya lakukan? sampai pasal 5 maka kita akan mendengar "kotbah" yang mungkin juga kita sering dengar di gereja kita

Tabernakel (Kemah) Musa dan Pondok Daud

Dalam perjanjian lama ada suatu peristiwa yang sangat unik Semua bermula dari Israel kalah perang, heranlah mereka kok kalah perang, maka diambillah tabut perjanjian dibawanya ke medan pertempuran, dipikirnya kalo ada tabut perjanjian wah udah pasti menang nih, imam besar saat itu namanya Eli. Apakah setelah ada tabut perjanjian Israel menang perang? nggak, malah kalah habis, kedua anak imam Eli meninggal dalam pertempuran (kemungkinan mereka yang membawa tabut perjanjian ke medan pertempuran karena hanya suku Lewi yang boleh membawa tabut saat itu), imam Eli sendiri langsung jatuh mati begitu mendengar kabar ini kisah ini bisa kita baca di 1 Samuel 4 Maka jadilah tabut perjanjian direbut oleh orang Filistin, diletakkan di kuil Dagon, kuil dewa mereka. Ajaibnya, selama tabut itu ada di Filistin, bangsa itu kena kutukan penyakit berupa borok-borok, dan patung Dagon pun "sujud" menyembah kepada tabut perjanjian, maka tabut itu dinaikkan keatas kereta dan ditarik lembu

Urapan via Penumpangan Tangan

Bagi yang berjemaat di gereja Karismatik biasanya akan mengalami hal ini, pengurapan lewat tangan gembala Biasanya disertai dengan beberapa manifestasi seperti : jatuh rebah ke belakang, menangis, dan mungkin tertawa, dsb Saya berjemaat di gereja Karismatik dan sampai sekarang masih Karismatik Apakah pernah mengalami hal demikian? Pernah Saya akan share apa yang saya alami pribadi (mungkin ada teman-teman yang berbeda pengalamannya masing-masing) Pertanyaan paling dasar : apakah hal itu benar-benar ada dan Alkitabiah? oh ya jelas, hal itu ada, saya dan mungkin ratusan ribu jemaat lainnya mengalami secara langsung sebagai saksi hidup Masalahnya apa yang saya alami berikutnya adalah : itu semua hanya sementara... Yaaaa... mungkin merasa "berapi-api" untuk beberapa waktu, namun selanjutnya kita kembali lagi ke diri kita yang dulu Bila ada kebiasaan buruk ya kembali lagi tergoda ke kebiasaan itu... Bila memang dasarnya imannya ga kuat, kembali lagi k

Penginjilan Kepada yang Sekarat

Bermula dari sebuah kisah nyata : Perdebatan keluarga terjadi antara keluarga Kristen dan Budha, tentang penginjilan yang dilakukan oleh Kristen kepada famili mereka yang sekarat K : Ini agar dia percaya Kristus dan masuk sorga B : Kalau begitu, jika ada famili yang Kristen yang mau mati boleh dong saya juga jelaskan tentang Budha siapa tahu dia dapat pencerahan? K : (diam tak bisa menjawab) mungkin diantara kita ada yang pernah mengalami hal ini? Lalu gimana nih tanggapan kita sebagai orang Kristen? Kalo saya bilang nih ya : boleh-boleh aja kok Budha atau agama lainnya "menginjil" kepada orang yang sekarat why not? kita ni negara bebas yang mengakui 6 agama kok Satu pertanyaan simple saja : Kenapa mereka ngga pernah melakukannya? Jujur saja, pernah ada gak "penginjilan" agama Budha ato yang lainnya yang dilakukan di detik-detik akhir kematian selain Kristen? (asumsi yang diinjili memang beda agama ya) Saya sampai detik ini belum

Tujuan Hidup yang Relevan dalam Tuhan

Kita-kita yang suka mengikuti kebaktian anak muda biasanya familiar dengan hal ini, tak jarang ada sesi kotbah yang khusus membahas hal ini "Anak-anak muda, kalian harus tahu panggilanmu, tujuan hidupmu dalam Tuhan, banyak-banyak doa untuk cari tahu, dan hiduplah didalamnya" Jujur saja, saya berani bilang, pada konkritnya paling hanya 5% kurang anak muda yang akhirnya mengetahui dengan pasti tujuan hidupnya, walaupun udah doa puasa sambil salto tiap hari skalipun Sebagian besar malah pada akhirnya menyerah untuk memikirkan hal ini, tak jarang ada yang jadinya malah tertuduh dirinya ngga intim sama Tuhan karena ngga tahu tujuan hidupnya Apa yang salah? Kenapa kok sebagian besar anak muda (mungkin juga orang tua) walau sudah mendoakannya tetap saja ngga ngerti panggilan hidupnya? Tujuan hidup atau panggilan itu memang benar ada, dan Tuhan sediakan untuk kita semua, yang saya mau bilang salah adalah kalau kamu ingin tahu semuanya itu di awal dan kamu standark

Esensi Penyembahan

Tujuan utama dari penulisan artikel ini adalah untuk mengingatkan kita semua bahwa penyembahan itu esensinya bukan terletak pada "bentuknya" Banyak dari kita, termasuk saya, terutama yang ada di gereja yang banyak "acaranya", akan fokus kepada "bentuknya" dan bukan "esensinya" Kita berlomba-lomba bikin acara yang wow di gereja, kalo bisa yang paling wow di muka bumi ini.... Makanya secara ngga sadar kita pun ngajarin jemaat : pilihlah gereja yang paling wow, kalo bosen sama acara di gereja tertentu, cari yang fresh acaranya biar ga bosen Pertanyaannya kita ke gereja nyembah Tuhan ato cari acara? Kita bisa nyembah Tuhan ketika acaranya bagus saja atau dalam segala keadaan? Saya ngga anti sama acara gereja, itu kreativitas yang Tuhan beri, tapi kalo esensinya kita ngga dapet, kalo kita kerjakan semua itu tanpa pengertian yang benar, maka itu cuma jadi panggung dan bukan mezbah, itu jadi pertunjukan  dan bukan penyembahan Apa y

The Creator Love Story

Melalui apa yang saya tulis ini saya ingin share bagaimana sebenarnya Tuhan begitu mencintai manusia Apa yang telah Dia lakukan sungguh luar biasa, semuanya itu "hanya" demi seorang manusia hanya demi anda dan saya Tentunya dalam tulisan ini banyak interpertasi pribadi saya sendiri, teman-teman yang membacanya boleh mengujinya Kita mungkin sudah mengetahui kisah diusirnya Adam dari Taman Eden karena Adam tidak taat kepada perintah Tuhan Kebanyakan dari kita (termasuk saya) menganggap ini adalah tindakan pendisiplinan dari Tuhan kepada manusia, dan pesan moral utama yang biasanya kita dapatkan dari peristiwa ini adalah "jangan melanggar perintah Tuhan" Hal itu benar adanya Namun saat ini saya ingin mengajak teman-teman sekalian untuk melihat kejadian ini dari kacamata Tuhan, dan bukan dari kacamata Adam Manusia itu boleh dikatakan adalah "masterpiece" dari segala yang Tuhan ciptakan Bisa kita lihat dalam proses penciptaanya, se