Penyembahan di Surga?

Yesaya adalah seorang nabi di Israel, jika membaca Yesaya pasal 1, saya pikir akan jelas bahwa Yesaya adalah seorang yang dipanggil Tuhan karena bangsa Israel saat itu tidak menyembah Tuhan dengan benar walaupun tata cara ibadah mereka jalankan

Yesaya 1
13. Jangan lagi membawa persembahanmu yang tidak sungguh, sebab baunya adalah kejijikan bagi-Ku. Kalau kamu merayakan bulan baru dan sabat atau mengadakan pertemuan-pertemuan, Aku tidak tahan melihatnya, karena perayaanmu itu penuh kejahatan.
14. Perayaan-perayaan bulan barumu dan pertemuan-pertemuanmu yang tetap, Aku benci melihatnya; semuanya itu menjadi beban bagi-Ku, Aku telah payah menanggungnya.
15. Apabila kamu menadahkan tanganmu untuk berdoa, Aku akan memalingkan muka-Ku, bahkan sekalipun kamu berkali-kali berdoa, Aku tidak akan mendengarkannya, sebab tanganmu penuh dengan darah.



Lalu apa yang Yesaya lakukan? sampai pasal 5 maka kita akan mendengar "kotbah" yang mungkin juga kita sering dengar di gereja kita masing-masing.

Yesaya 5
8. Celakalah mereka yang menyerobot rumah demi rumah dan mencekau ladang demi ladang, sehingga tidak ada lagi tempat bagi orang lain dan hanya kamu sendiri yang tinggal di dalam negeri!
11. Celakalah mereka yang bangun pagi-pagi dan terus mencari minuman keras, dan duduk-duduk sampai malam hari, sedang badannya dihangatkan anggur!
18. Celakalah mereka yang memancing kesalahan dengan tali kedustaan dan dosa seperti dengan tali gerobak,
20. Celakalah mereka yang menyebutkan kejahatan itu baik dan kebaikan itu jahat, yang mengubah kegelapan menjadi terang dan terang menjadi kegelapan, yang mengubah pahit menjadi manis, dan manis menjadi pahit.
21. Celakalah mereka yang memandang dirinya bijaksana, yang menganggap dirinya pintar!
22. Celakalah mereka yang menjadi jago minum dan juara dalam mencampur minuman keras;

Sengaja saya potong copy ayatnya supaya tidak terlalu panjang
pernah dengar kotbah seperti itu? 😀
nah, kejadian yang menarik ada di Yesaya pasal 6, kalau boleh saya akan kasih judul Yesaya pasal 6 ini adalah "penyembahan di surga"

Mari kita lihat kejadiannya satu per satu :

Yesaya 6
1. Dalam tahun matinya raja Uzia aku melihat Tuhan duduk di atas takhta yang tinggi dan menjulang, dan ujung jubah-Nya memenuhi Bait Suci.

Yesaya mengalami penglihatan, dia melihat Tuhan duduk di takhta yang tinggi
Karena disini ada Tuhan yang duduk di takhta dan ayat2 berikutnya ada serafim (malaikat penyembah), maka seharusnya ini ada di surga
Yesaya adalah nabi di bumi, yang berkotbah dengan luar biasa, namun di surga, dia tidak diijinkan untuk melihat langsung Tuhan, hanya jubahNya saja.

Yesaya 6
2. Para Serafim berdiri di sebelah atas-Nya, masing-masing mempunyai enam sayap; dua sayap dipakai untuk menutupi muka mereka, dua sayap dipakai untuk menutupi kaki mereka dan dua sayap dipakai untuk melayang-layang.

Serafim adalah makhluk kudus, mereka pun menutup muka dan kakinya (tubuh) dengan sayapnya, mereka seperti tidak layak juga untuk memandang Tuhan
Bahkan di surga sekalipun, malaikat yang biasa nyembah Tuhan, mungkin ngga pernah lihat Tuhan secara langsung

Yesaya 6
3. Dan mereka berseru seorang kepada seorang, katanya: "Kudus, kudus, kuduslah TUHAN semesta alam, seluruh bumi penuh kemuliaan-Nya!"

Nah inilah yang saya sebut sebagai "penyembahan di surga"
saya percaya memuji menyembah Tuhan adalah salah satu "kegiatan" kita di surga nantinya, namun bukan satu-satunya
Mereka menyembah sambil menutup muka dan kakinya, bukan menyembah karena bisa, bukan menyembah karena kudus, serafim menyembah dengan penuh kerendahan hati padahal dia sudah ada di surga

Yesaya 6
4. Maka bergoyanglah alas ambang pintu disebabkan suara orang yang berseru itu dan rumah itupun penuhlah dengan asap.

Luar biasa! Akibat dari penyembahan tersebut, goyanglah bangunan yang ada disana, penuh dengan asap, saya asumsikan asap ini adalah dupa yang harum di hadapan Tuhan, mungkin bisa diartikan doa orang kudus
Mereka menyembah, bangunannya yang goyang, bukan orangnya....
Mungkin "manifestasi" yang terjadi ketika kita menyembah itu memang bukan tujuan utamanya....

Yesaya 6
5. Lalu kataku: "Celakalah aku! aku binasa! Sebab aku ini seorang yang najis bibir, dan aku tinggal di tengah-tengah bangsa yang najis bibir, namun mataku telah melihat Sang Raja, yakni TUHAN semesta alam."

Nah ini keren banget!! Yesaya di pasal 5 baru saja berkotbah luar biasa, berkali-kali ngomong kepada pendosa : "celakalah kamu", tapi perhatikan disini, ketika dia melihat surga menyembah, ketika dia melihat serafim menyembah, ketika dia (baru) melihat ujung jubahNya Tuhan.... tiba-tiba kata-kata yang keluar pertama kali adalah "celakalah aku!"....

Gelar nabi, jabatan, pencapaian, apapun itu seharusnya sama sekali ngga ada yang bisa dibanggakan ketika kita memang benar-benar menyembah Tuhan, ditambah lagi Yesaya saat itu tinggal ditengah bangsa yang "budayanya" najis dimata Tuhan, ketika dia melihat budaya surga yang menyembah sedemikian rupa dengan penuh kerendahan hati, maka dia sadar, dirinya ngga ada apa-apanya dihadapan Tuhan.... walaupun dia seorang nabi yang hebat sekalipun....

Tuhan seperti mau memperlihatkan kepada Yesaya, begini loh cara yang benar untuk menyembah Aku
bukan tentang korban bakaran
bukan tentang tata cara ibadah
bukan tentang event KKR yang heboh
tetapi ini tentang hati kamu dihadapanKu !

Yesaya 6
6. Tetapi seorang dari pada Serafim itu terbang mendapatkan aku; di tangannya ada bara, yang diambilnya dengan sepit dari atas mezbah.
7. Ia menyentuhkannya kepada mulutku serta berkata: "Lihat, ini telah menyentuh bibirmu, maka kesalahanmu telah dihapus dan dosamu telah diampuni."

Sangat menarik !!
Ketika Yesaya merasa sadar dirinya berdosa, apa yang dia lakukan? ngga bisa apa-apa bukan? malah dia merasa sudah dirinya pasti mati saat itu juga

Tapi datanglah sebuah "inisiatif" dari surga, malaikat datang ngambil bara dengan sepit (sumpit) untuk menguduskan Yesaya

Apa itu bara? boleh ditafsirkan macam-macam, passion misalnya
tapi karena bara itu diambil dari atas mezbah, dimana mezbah itu adalah tempat untuk mempersembahkan korban bakaran, ada darah tercurah disana, maka boleh juga kita tafsirkan itu adalah sesuatu yang berasal dari dari korban penebus dosa

Kita memang ngga pernah bisa menguduskan diri sendiri, kita butuh Tuhan Yesus untuk menguduskan kita, jangan pernah merasa kita bisa kudus dengan kekuatan kita sendiri

Yang luar biasa lagi, malaikat aja ngambil bara itu dengan bantuan alat, tapi manusia diijinkan Tuhan untuk menyentuhnya secara langsung, ini seperti berkata apa yang bahkan terlalu kudus untuk malaikat sentuh saja diijinkan Tuhan untuk disentuh manusia

Manusia sungguh spesial dimata Tuhan, ditebus dengan darahNya
malaikat bahkan akan dihakimi nanti oleh manusia
sungguh kita ini biji mata Tuhan, kesayangan Tuhan, percayalah hidupmu sangat berharga dan Tuhan sangat mengasihimu

Kenapa disentuh di mulut? saya pikir itu tanda saja karena pada saat itu Israel dikatakan najis bibir, tapi saya percaya ketika Tuhan menguduskan kita, maka seluruh tubuh kita akan kudus dan berkenan kepada Tuhan

Yesaya 6
8. Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata: "Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?" Maka sahutku: "Ini aku, utuslah aku!"

Setelah semuanya itu terjadi, setelah penyembahan yang sungguh-sungguh dilakukan, maka Tuhan akan memberikan panggilan kepada umatNya, yang harus juga diresponi oleh umatnya dengan kemauan

Makanya kita bisa menyembah Tuhan bertahun-tahun tapi ngga pernah berbuah untukNya, mungkin karena kita ngga pernah meresponi panggilanNya

------

Ketika kita menyembah Tuhan dengan benar
semua ini harusnya terjadi kepada kita, kita akan seperti "ditelanjangi" sehingga dosa-dosa kita terbuka semuanya, maka kita akan menyembah dengan penuh kerendahan hati, bukan dengan kebanggaan akan pekerjaan pelayanan

KKR itu bukan cuma event
Kebangunan rohani adalah kalau kamu terus lapar dan haus akan Tuhan

Iblis ngga pernah mau ambil nyanyian kita ato jam kebaktian kita
tapi dia ambil gairah kita, dia kasih kita kesombongan supaya penyembahan kita ngga berkenan di mata Tuhan

2 Timotius 3
5. Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!

ayat ini bahasa simplenya seperti ini :
ada ibadah tanpa kuasa ibadah
ibadah hanya untuk memuaskan hasrat manusia, bukan berfokus kepada Tuhan

Kita ini seharusnya bukan hidup baik atau bertobat supaya Tuhan selamatkan
tapi seharusnya kita ini punya pengertian (setelah diinjili, ato setelah dijamah Tuhan ato setelah bertemu Tuhan, macam2 caranya), dari pengertian itulah datang kesadaran (salah satunya akan dosa)
dari situlah kita memilih untuk hidup untuk Tuhan akibatnya kita diselamatkan

makanya jangan fokus ke diselamatkannya, fokus kepada hidup dalam Tuhan, maka kamu pasti diselamatkan
jangan fokus ke akibat tapi ke sebab

Saya ngga layak, tapi Tuhan kasih, itulah grace (kasih karunia)

Kita semua dipanggil untuk membangun budaya surgawi dimanapun kita berada
disitulah dunia akan melihat Tuhan ada didalam kita dan kita didalam Dia

Banyak gereja yang menjalankan ibadahnya masing-masing, adakah Tuhan dalam setiap ibadah?
Suatu kota boleh saja tahu ada gereja disitu, tapi kota itu tahu tidak kalau ada Tuhan dalam gereja?

Tuhan Yesus memberkati

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kidung Agung - Song of Solomon - Kisah Cinta Gadis Sulam

Seri Kehidupan Kekal 1 - Tempat Tinggal Setelah Sorga? Ukuran Yerusalem Baru

Mencobai Tuhan - Menguji Tuhan