Menyembah

Saya dulu berpikir saya sudah mengerti tentang penyembahan
oh penyembahan itu ketika saya memberikan hidup saya kepada Tuhan
oh penyembahan itu ketika saya berbuat sesuatu yang menyenangkan hatiNya dalam hadiratNya
oh penyembahan itu ketika saya mulai bernyanti, memuji, berbahasa roh atau "memakai" karunia2 Roh lainnya dalam hadiratNya
dll dll dll...

Memang sebenarnya mungkin pengertian saya itu ngga salah
Tapi saya menyadari sekarang... bahwa pengertian itu hanyalah "kulitnya" saja... alias sebuah pemahaman yang "dangkal"...

Sekarang saya pribadi ngga terlalu yakin saya akan mengerti sepenuhnya apa itu penyembahan, mungkinkah nanti kalau sudah bertemu Bapa di sorga barulah saya akan mengerti...

Yohanes 4
24. Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran."
24.  πνεῦμα  θεός καὶ τοὺς προσκυνοῦντας αὐτὸν ἐν πνεύματι καὶἀληθείᾳ δεῖ προσκυνεῖν

https://www.blueletterbible.org/kjv/jhn/4/1/t_conc_1001024

Kata "menyembah" dalam bahasa aslinya adalah προσκυνεῖν-proskyneō dilafalkan pros-kü-ne'-ō

https://www.blueletterbible.org/lang/lexicon/lexicon.cfm?Strongs=G4352&t=KJV

From πρός (G4314) and a probable derivative of κύων (G2965) (meaning to kiss, like a dog licking his master's hand)

Menyembah itu artinya adalah mencium
Jika dianalogikan seperti anjing menjilat tangan tuannya
Ini sebenarnya bukan hal baru (setidaknya buat saya)
Namun setelah direnungkan, sebenarnya makna kata2 ini dalam sekali...

Sebenarnya apakah yang membuat suatu tindakan "ciuman" bisa terjadi?
Jarak yang dekat? atau hubungan yang dekat?
Harus keduanya bukan? ciuman bisa terjadi jika jarak kita dekat dengan orang yang ingin kita cium, dan juga jika hubungan kita dekat dengan orang yang ingin kita cium.
Saya percaya ngga ada diantara kita (yang masih waras) mau dicium oleh sembarang orang walaupun jaraknya dekat skali dengan kita
Begitu juga kita ngga akan mau untuk mencium sembarang orang dimana saja kapan saja, masa kita mau datang ke mall lalu tiba-tiba mencium satpam mall? ya pastinya tidak
terlihat murahan kalau kita bersikap seperti itu
Jangankan sesama manusia, kita pun ngga akan mau dicium (dijilat) oleh sembarang anjing yang kita temui di jalan kan? Kita hanya mau didekati oleh anjing yang kita percaya atau kita sayangi

Nah coba renungkan hal ini
Jika kita manusia biasa saja merasa seperti itu
Apakah Tuhan juga merasa seperti itu? Saya yakin IYA

Tuhan ngga akan mau dicium oleh sembarang orang
Tuhan ngga akan bisa didekati oleh sembarang orang, salah2 orang tersebut akan mati karena kekudusan Tuhan
Jikalau bahasa aslinya menganalogikan dengan "anjing", maka sudah tentu Tuhan ngga akan mau dijilat oleh sembarang anjing sama seperti kita pun ngga mau
Itulah sebabnya Yesus harus mati untuk kita supaya dengan darahNya kita dikuduskan dan diperbolehkan untuk masuk ruang maha kudus, bertemu secara pribadi dengan Tuhan

In other words :
Tuhan ngga akan bisa disembah oleh manusia yang ngga punya hubungan pribadi yang dekat/intim denganNya

Wow...
Sebegitu dalamnya penyembahan yang benar itu...
Ini bukan soal "bentuk", macam2 "bentuk" bisa kita lakukan ketika kita menyembah Dia : nyanyi, mazmur, doa, nari, pujian, dll dll
Ini bicara "esensi", sadarilah ini : segala macam "bentuk" tersebut tidak akan ada gunanya sama sekali apabila kita ngga kenal Dia dan Dia ngga kenal kita secara intim / hubungan baik
Ngga ada gunanya jungkir balik berteriak-teriak sambil salto memuji Tuhan apabila kita tidak menjadi orang yang ingin diciumNya, atau setidakNya jadi orang yang mau diterima ciumannya oleh Tuhan
Ketika esensinya kita sudah tangkap, maka macam-macam "bentuk" yang keluar itulah penyembahan tulus kita kepada Tuhan, hal ini ngga bisa dibolak-balik

Jangan kita berpikir wah Tuhan pasti kenal saya, Dia Tuhan, masa iya Dia ngga kenal saya?
Ayatnya ada jelas berkata "Aku tidak mengenal kamu sekalian, enyahlah kamu hai pembuat kejahatan"
Adalah jahat dimata Tuhan ketika kita berusaha menyembahNya tanpa mau punya hubungan baik dengan Tuhan, mungkin hal ini setara dengan orang2 yang menyebut nama Tuhan dengan sembarangan, semuanya itu sia-sia saja...

Kita memuji orang ngga akan terlalu "berguna" apabila kita ngga mengenal orang tersebut bukan? Dan orang itu pun harus mengenal kita barulah kata-kata pujian itu "dianggap" olehnya
Contohnya kita memuji presiden suatu negara, agak tidak terlalu berguna apabila kita tidak mengenal presiden tersebut dan presiden tersebut tidak mengenal kita secara pribadi
kalau kita dipuji oleh keluarga kita sendiri tentunya itu jauh lebih mengena daripada dipuji oleh orang yang ngga kita kenal
Pernahkah kita berpikir mungkin pujian kita kepada Tuhan juga berlaku prinsip demikian?

Maka janganlah kita berpikir ketika kita nyanyi di gereja itu artinya kita sudah menyembah Tuhan
Mohon maaf saya ambil salah satu contoh "bentuk" nyanyi karena itulah yang paling umum, sama sekali tidak bermaksud mengatakan hal itu salah atau merendahkan nyanyian
Hanya saja, maksud saya, menyembah Tuhan lebih dari pada itu, lebih daripada semua "bentuk", yaitu hubungan kita dengan Tuhan

Lebih lanjut Tuhan sendiri menganalogikan jemaat (gereja) adalah mempelai wanita, diriNya sendiri adalah mempelai Pria
Apa yang pasti dilakukan oleh mempelai pria dan wanita jika mereka bertemu? (mohon maaf kalau bahasanya agak vulgar)
Sudah pasti : hubungan intim selayaknya suami-istri
Tanpa hubungan intim mana bisa disebut mempelai pria dan wanita secara benar?
Ngga ada pernikahan di dunia ini tanpa hubungan intim kecuali mungkin mereka memang tidak bisa melakukannya karena satu dan lain hal

Dan tahukah apa yang menarik dari hubungan intim ini?
"ngga bisa dijelaskan dengan kata-kata"
Betul? Saya kebetulan sudah menikah maka saya bisa mengeluarkan pernyataan seperti ini
Kita bisa cari2 artikel atau pengajaran tentang hubungan intim, tapi saya yakin kita baru akan mengerti sepenuhnya apabila kita sudah mengalaminya sendiri

Begitulah pula penyembahan yang intim kepada Tuhan itu seperti mempelai pria bertemu mempelai wanita, susah dijelaskan, tapi apabila sudah mengalami maka akan mengerti dengan sendirinya
Karena itu alamilah Tuhan, jangan cuma dengar dari kata orang

Ini hanya pemikiran spekulatif saja :
Kenapa Yesus menjelaskan hal yang sedemikian dalamnya kepada perempuan pelacur? (dalam Yohanes 4)
Mungkin karena pelacur mengerti tentang hubungan intim lebih daripada yang lain

Sekali lagi... wow...
Ini bahasa orang dewasa...
Ini serius... sangat serius... damn serious...

Bagaimana caranya supaya bisa mengalami hal tersebut?
Simple sebenarnya (tapi mungkin susah dilakukan) : jadilah orang yang mau Tuhan cium, jadilah pribadi yang dicintai Tuhan, jadilah pribadi yang punya hubungan intim dengan Tuhan
Cintailah FirmanNya, jalani jalan-jalanNya, kuduskanlah diri dari segala dosa, bertobat dan tidak mengulanginya lagi, sebab tanpa kekudusan tidak mungkin seseorang akan melihat Allah, utamakan hubungan dengan Tuhan diatas segalanya

Cara/bentuk dalam gereja mungkin bisa berbeda-beda
Tapi yang harus ada dalam semua gereja adalah : penyembahan dan kekudusan, tanpa 2 hal itu, gereja cuma sedang bikin acara meriah saja

Maka kalau kita ingin benar-benar serius menyembah Tuhan
kenalilah Dia terlebih dahulu, buatlah diri kita dikenal olehNya, utamakan hal itu diatas segalanya
Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,

jikalau saya harus mendeskripsikan penyembahan secara singkat
inilah jawaban saya :

Penyembahan adalah roh kita dan Roh Tuhan berkasih-kasihan seperti hubungan intim suami-isteri

(mohon jangan disalahartikan sebagai kawin beneran, karena nantinya kawin dan mengawinkan itu udah ngga ada lagi)

God Bless Us

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kidung Agung - Song of Solomon - Kisah Cinta Gadis Sulam

Seri Kehidupan Kekal 1 - Tempat Tinggal Setelah Sorga? Ukuran Yerusalem Baru

Mencobai Tuhan - Menguji Tuhan