Dibenci Karena Kebenaran

Saya mulai artikel ini dengan kesaksian kehidupan hambaNya yang luar biasa, yaitu Yohanes Pembaptis

Yohanes itu termasuk keluarga imam, ayahnya adalah seorang imam

Lukas 1:5-6
Pada zaman Herodes, raja Yudea, adalah seorang imam yang bernama Zakharia dari rombongan Abia. Isterinya juga berasal dari keturunan Harun, namanya Elisabet.
Keduanya adalah benar di hadapan Allah dan hidup menurut segala perintah dan ketetapan Tuhan dengan tidak bercacat.


Ayahnya adalah imam, ibunya pun keturunan Harun, dimana keturunan Harun ini adalah keturunan imam

Kalau ditarik ke masa kini, keluarga Yohanes Pembaptis ini adalah keluarga pendeta/gembala, dimana ayah dan ibunya masih aktif melayani di bait suci / gereja masa kini

Nah imam adalah jabatan terhormat, pakaiannya saja beda dengan masyarakat pada umumnya, mereka memakai kain lenan halus, jenggot harus rapih dicukur, kalau ada imam lewat di jalan, semua orang pasti tahu dari cara berpakaiannya, dan mereka itu dihormati oleh jemaah bangsa Israel kala itu

Satu hal menarik yang kita dapati dari kehidupan Yohanes Pembaptis :
Dia harusnya ada di dalam sistem keimamatan yang dipandang terhormat saat itu, tapi kenyataannya dia memilih hidup di padang gurun, makan belalang dan madu hutan (makan di alam liar mengandalkan alam), sembari mengajar tentang kebenaran kerajaan Allah

Nah kenapa kok bisa seperti itu?
Kalau saya meyakini ini karena memang kepribadian Yohanes Pembaptis yang tidak sabar terhadap ketidak benaran dan ketidak adilan yang terjadi disekitarnya. Ingat bagaimana akhir hidupnya? yaitu karena menegur Herodes, raja yang berkuasa saat itu, bayangkan raja yang masih berkuasa saja ditegur, gimana yang lain?

Kalau saya andai-andai Yohanes Pembaptis kala itu hidup, dia hidup sembari menegur semua ketidak benaran yang ada di dalam sistem keimamatan saat itu. Ironi bukan? Harusnya imam besar yang mengetahui Yesus sebagai mesias datang, tapi pada akhirnya mereka tidak tahu bahkan tidak mempercayainya, malah hal itu keluar pertama kali dari mulut Yohanes Pembaptis yang hidup di padang gurun (hidup diluar gereja saat itu)

Saya berikan contoh yang lebih membumi :
Apa yang anda lakukan kalau anda melihat suatu ketidak benaran terjadi di gereja anda? Diam saja? atau menegur gembala? Kalau anda lakukan yang kedua, nah anda sama seperti Yohanes Pembaptis

Bayangkan kalau hal itu anda lakukan terus-menerus? Adakah orang jadi benci anda? Pada akhirnya anda semacam "diusir" dari gereja karena itu. Itulah yang terjadi dalam kasus Yohanes Pembaptis ini

Gak tanggung-tanggung, dia harusnya anak gembala, menikmati fasilitas gereja, tapi dia memilih untuk hidup di luar gereja karena tidak tahan dengan ketidak benaran gereja saat itu.

Jangan salah sangka, saya tidak menyuruh anda untuk keluar dari gereja, tapi kalau memang ada ketidak benaran yang terjadi dalam gereja anda, harusnya anda bersuara mengenai hal itu, walaupun resikonya dibenci orang mungkin

Yohanes Pembaptis lakukan itu dengan konsisten dan hasilnya Yesus berkata tentang dia :
"Sesungguhnya di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar dari pada Yohanes Pembaptis"

Kalau kita tidak pernah membela kebenaran atau malah dibenci karena kebenaran, mungkin kita memang tidak suka akan kebenaran itu sendiri

Saya meyakini orang yang benar ikut Yesus tidak akan seperti ini

Tuhan Yesus memberkati


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kidung Agung - Song of Solomon - Kisah Cinta Gadis Sulam

Seri Kehidupan Kekal 1 - Tempat Tinggal Setelah Sorga? Ukuran Yerusalem Baru

Mencobai Tuhan - Menguji Tuhan