Cara Hidup Jemaat Setelah Peristiwa Pentakosta

Saya kebetulan denominasi Pentakosta Kharismatik sejak tobat, bahkan pas tobat saya belum tau apa itu denominasi sebenarnya sih.

Nah, saat ini, di gereja saya, sedang keras-kerasnya gaung pentakosta, dinamakan pentakosta ketiga, secara singkat :
1. Pentakosta pertama adalah yang terjadi di upper room di Yerusalem, sesuai Kisah Para Rasul 2
2. Pentakosta kedua adalah yang terjadi di Azusa Street, oleh hamba Tuhan yang bernama William Seymour, itu adalah hari dimana gereja Pantekosta Kharismatik lahir, pada tahun 1900an, mungkin bisa dikatakan ini adalah awal dari penggunaan bahasa roh yang masiv, sampai saat ini
3. Pentakosta ketiga adalah yang akan terjadi pusatnya di Indonesia, dipercaya yang terakhir dan yang terbesar, sebelum Tuhan Yesus datang

Saya menulis ini bukan untuk mendiskusikan apakah hal itu benar atau salah, kok penamaannya pentakosta ketiga, dan lain sebagainya

Saya meyakininya, bagi yang tidak mempercayainya saya ga mau buang-buang energi untuk menjelaskannya, as simple as that

Yang saya mau sharing disini untuk rekan-rekan sekalian adalah pada waktu saya mendoakan hal ini, satu hal yang saya dapat dengan kuat Tuhan bicara adalah : cara hidup

Yes, cara hidup jemaat setelah mereka mengalami Pentakosta, saya meyakini hal ini gak kalah penting dari pada Pentakosta itu sendiri, bahkan mungkin hal inilah yang akan membuat "api" dari Pentakosta itu tetap berkobar

Apa yang Alkitab katakan tentang cara hidup ini?

Kisah Para Rasul 2
41. Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.
42. Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.
43. Maka ketakutanlah mereka semua, sedang rasul-rasul itu mengadakan banyak mujizat dan tanda.
44. Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama,
45. dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing.
46. Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati,
47. sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.


Inilah yang saya pikir jadi inti dari sebuah peristiwa Pentakosta
yaitu : cara hidup jemaat yang berubah, sehingga mereka disukai oleh semua orang, sehingga Tuhan terus menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan

singkatnya, pola pikir mereka berubah, cara pandang mereka berubah, cara hidup mereka berubah, sehingga orang luar akan melihat dan berkata : kok enak banget sih hidup kayak kamu.... saya mau ikut kelompok mu itu dong

Pentakosta itu intinya bukan hanya orang menerima lawatan Tuhan lalu bertobat
tapi lebih dari itu Pentakosta juga merubah gaya hidup seseorang menjadi semakin seperti Kristus
Kalau kita mengalami Pentakosta suatu saat nanti, tapi kita hanya fokus kepada hal-hal spiritualnya saja, kelihatannya tidak akan bertahan lama....

Ingat kita ini kawan sekerja Allah, begitu Allah sudah "bekerja" melakukan bagianNya mencurahkan Roh Kudus, kita harus mengerjakan urapan itu, ga bisa cuma diam pasif menunggu saja

Kita sebut saja negara-negara yang sudah pernah terlebih dahulu menerima Pentakosta ini, seperti : Welsh, Amerika, yang terakhir adalah Korea Selatan
dimana mereka sekarang? dimana posisi keKristenan di negara itu sekarang?
Apakah mereka masih tetap berapi-api demi Tuhan?
Apakah pertobatan masih terjadi? misal gereja masih terus bertumbuh begitu?

Korea Selatan itu adalah contoh paling terkini, disaat "lawatan Pentakosta" terjadi, sampai 70% negara itu adalah Kristen. Sekarang dari data terkini, anak muda yang ada di gereja-gereja yang dulunya mengalami Pentakosta hanya tinggal 2-3% saja, sisanya orang-orang tua. Bahkan ada kesaksian dari satu Pendeta yang dia mengunjungi satu gereja di Korea, dulunya penuh, sekarang tinggal menunggu "mati"nya saja, karena tidak ada anak muda sama sekali digereja itu

Inilah point yang saya ingin kemukakan, jika nantinya di Indonesia terjadi Pentakosta, tentunya kita mau Pentakosta itu makin lama makin besar, bukannya besar di awal lalu makin lama makin mati seperti yang terjadi di negara-negara lain

Apa yang "menjaga" api Pentakosta itu?
saya yakin jawabannya : cara hidup jemaat

Petrus berkotbah, 3000 orang bertobat, ini awalnya saja, setelah itu mereka hidup dengan cara yang disukai oleh orang banyak, maka Tuhan menambahkannya lagi sampai jadi 5000 orang laki-laki saja, itu mungkin artinya minimal 10.000 dengan istri, belum anak

Coba kalau misalnya setelah Petrus bertobat, mereka tidak berubah cara hidupnya, katakanlah nipu ya tetap nipu, rakus ya tetap rakus, sombong malah makin sombong, dsb
Apakah ada orang yang mau untuk mengikuti mereka lagi?

Jadi janganlah kita terjebak dalam mimpi bahwa setelah Pentakosta nanti kita gak bekerja lagi, kita tinggal tunggu Tuhan bekerja sampe semuanya bertobat, maunya sih begitu

Tapi kita semua harus berubah akal budinya, kitanya juga harus bertobat, kita harus punya gaya hidup saling mengasihi sehingga orang juga mau bertobat melihat cara hidup kita, itulah yang membuat api Pentakosta tetap terjaga dan makin lama makin besar

Buat kita yang percaya akan Pentakosta pasti terjadi (dan bahkan mungkin sudah terjadi), kita seharusnya sekarang hidup dalam suatu gaya hidup mengasihi, atau minimal mempersiapkan diri ke arah sana

Untuk apa sih cape2 minta dilawat Tuhan tapi karakter ga berubah jadi seperti Kristus? Bukankah itu malah membuat image yang negatif tentang keKristenan?

Jangan cuma fokus kepada lawatan tapi gaya hidup gak mau berubah jadi seperti Kristus

Saya berharap suatu saat Pentakosta yang terjadi di Indonesia itu gak seperti di Korea Selatan yang pada akhirnya padam sampe hampir tidak berbekas lagi

Marilah kita semua tetap berpegang kepada hukum yang terutama :
kasihilah Tuhan AllahMu
kasihilah sesamamu manusia seperti kamu mengasihi dirimu sendiri

Semua orang Kristen, apapun denominasinya, apapun doktrinnya akan mengarah kesini

Sebab Tuhan itu sendiri adalah kasih
dan apapun yang dibangun bukan dengan dasar kasih akan gampang sekali goyah

Tuhan Yesus memberkati

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kidung Agung - Song of Solomon - Kisah Cinta Gadis Sulam

Seri Kehidupan Kekal 1 - Tempat Tinggal Setelah Sorga? Ukuran Yerusalem Baru

Mencobai Tuhan - Menguji Tuhan