Horizontal Love

Kasih haruslah jadi sentral dari orang Kristen, apapun denominasinya, apapun alirannya.

Kasih seperti apa?

Kasih seperti Yesus tentunya, yang sekalipun Dia sedang disalib, Dia tetap memperhatikan ibuNya, Dia memikirkan Maria, Dia menitipkan Maria kepada Yohanes, murid yang dikasihiNya.

Bagaimana bisa? Seharusnya Yesus sedang menjerit kesakitan karena paku yang menembus tubuhNya? Tapi itulah Yesus, itulah Tuhan kita, dia tetap memperhatikan kepentingan orang lain disaat diriNya sendiri pun sebenarnya butuh bantuan, sampai Dia bisa berkata "sudah selesai", "Bapa, Ampunilah mereka karena mereka tak tahu apa yang mereka perbuat"


Tak perlu kita jauh-jauh berpikir kesitu dulu, mulailah dari keluarga saja dulu misalnya, nanti dengan kekuatan dari Tuhan, kita semua akan bertumbuh ke arah sana.


Juga tak usah cari cara yang ribet-ribet dulu, pakailah prinsip yang sederhana saja.

Cara terbaik untuk menyatakan cinta adalah : memperhatikan, pay attention
organ nomor satu untuk menyatakan cinta itu adalah telinga.
ketika kita meluangkan waktu kita, meluangkan umur kita, untuk mendengar seseorang, percayalah itu akan membuat orang itu merasa dikasihi oleh kita.

kalo uang kita berikan kepada orang lain, uang bisa dicari lagi.

tapi kalo waktu, itu gak akan bisa kembali lagi.
so, lebih berharga mana memberi waktu atau memberi uang?
Kita terjebak seringkali dalam pemikiran yang penting udah kasih uang.

Ingat satu hal ini : dimata Tuhan yang penting bukan seberapa banyak yang kita miliki, tapi berapa banyak yang kita beri.


Filipi 1:22

Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah. Jadi mana yang harus kupilih, aku tidak tahu.

Bekerja untuk memberi buah, bukan bekerja untuk mendapat buah.

Ini harusnya jadi prinsip hidup orang yang mengenal Yesus.

Matius 7:12

"Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.

Jangan berikan kepada orang lain, sesuatu yang kita sendiri pun tidak mau gunakan

Prinsip ini juga berlaku untuk dunia bisnis, dunia pekerjaan.
gak boleh ngasih pelanggan itu suatu yang kamu tidak mau pakai, gak boleh bekerja seadanya karena kamu pun juga gak mau orang lain bekerja seadanya untuk kamu.
Jangan beri makanan yang kita sendiri juga gak mau makan

Jangan fokus untuk menaikkan standar hidup kita, karena dengan berbuat demikian, otomatis, kamu harus menaikkan standar kamu untuk memberi.


Banyak yang gak menyadari hal ini.


Hidup dalam kasih itu juga bearti hidup dalam pengampunan.

Wajib mengampuni orang yang bersalah kepada kita, apapun kesalahannya, karena kita sudah terlebih dahulu diampuni oleh Tuhan, dan apa yang Tuhan ampuni kita jauh lebih besar daripada kesalahan orang itu pastinya.

Kok susah ya? Semua itu menentang keinginan saya.

Ya memang, egois itu bukan sifat Tuhan, sedangkan kita maunya egois aja.

Untuk bisa kita konsisten melakukan hal ini butuh banget yang namanya komunitas.

Komunitas yang punya visi sama dengan kita, sesuai dengan Firman Tuhan.
Carilah komunitas yang bisa bangun kita, ketika kita cerita kita disakiti oleh seseorang misalnya, komunitas tersebut mendorong kita untuk mengampuni orang tersebut, bukan malah "manas-manasin" sehingga kita jadi tambah benci

Tujuan utama kita di dunia ini, sebagai orang Kristen adalah : hidup seperti Yesus.

mengasihi seperti Yesus telah mengasihi kita.
cari uang udah jelas bukan yang utama.
banyak sekali contohnya orang fokus cari uang, ketika dia sudah dapatkan uangnya, dia merasa kecewa atau kosong, ternyata bukan itu yang sebenarnya dia cari.

Kasih itu dibawa sampai kekekalan, uang tidak

Ketika kita sedang menebar kasih, kita sedang memperluas kasih karunia.

Kita sedang mewartakan injil itu sendiri melalui kehidupan kita.

Mungkin kita menabur, yang lain menuai, tidak mengapa, karena yang penting Tuhan yang memberi pertumbuhan.

Inilah ibadah yang sejati itu.

gak terikat waktu, gak terikat tempat.
bukan cuma di gereja aja, bukan cuma di waktu-waktu tertentu saja kita ibadah

Ibadah yang sejati adalah mempersembahkan tubuh kita kepada Yesus supaya bisa hidup seperti Yesus.


Nah tau darimana kita sedang melakukan ibadah yang sejati itu?

saya simpulkan dalam satu kalimat ini :
mencintai Tuhan itu horizontal
Semakin kita terhubung sama Yesus, akan semakin horizontal hidup kita

horizontal itu bicara tentang melayani sesama dalam kasih, bukan hanya vertikal (doa dan sejenisnya) saja yang kita kejar-kejar

Seriously, ketika kita jadi Kristen, semakin ngerti Alkitab, lalu terus kita makin tinggi hati, makin keras hatinya, barangkali sedang jadi ahli taurat, bukan jadi Kristen.


1 Yohanes 3:14
Kita tahu, bahwa kita sudah berpindah dari dalam maut ke dalam hidup, yaitu karena kita mengasihi saudara kita. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tetap di dalam maut.

Nah kok bisa begitu ayatnya?

Setiap baca ayat ini, kita semua harus introspeksi diri, apakah benar kita sudah berpindah dari maut kepada hidup (mendapat keselamatan) karena kita mengasihi sesama?
Kalau belum pernah mengasihi sesama, jangan-jangan belum.
mengasihi itu tindakan nyata, gak pernah cuma doa doang.

Jadi simple saja, tau darimana kita sudah mengasihi Tuhan?

dari kasih kita kepada sesama
gak mungkin kita koar-koar mengasihi Tuhan sembari membenci sesama
barangsiapa tidak mengasihi, ia tetap dalam maut, dengan kata lain, tidak diselamatkan
Jangan-jangan orang yang tidak pernah mengasihi itu adalah karena dia tidak pernah menerima kasih karunia dari Tuhan.

Kita ini semua dasarnya egois, makanya ketika kita menerima kasih karunia yang begitu berlimpahnya dari Tuhan, seharusnya kita gak tahan untuk memberikannya kepada orang lain juga.


Mengasihi itu karena Tuhan terlebih dahulu telah mengasihi kita, dan Dia telah memberikan kekuatan buat kita untuk mengasihi sesama.


1 Yohanes 4:20

Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.

Sederhana sekali sebenarnya ya.

ternyata mengasihi Tuhan itu alat ukurnya horizontal.

Salah kita kalo kita mengukur "tingkat kerohanian" seseorang itu dengan alat ukur vertikal

oh dia mah rajin ke gereja pak, ikut doa semalam suntuk, sering dapat penglihatan, keluar masuk sorga, dan lain sebagainya. Kalaupun iya, setelah orang melihat sorga, harusnya akan semakin rendah hati

Bukan itu, tapi dari seberapa dalam dia melakukan Firman Tuhan bukan?

Dan ketika dia melakukan Firman Tuhan, maka mau gak mau dia harus mengasihi sesama, sebab Tuhan itu sendiri adalah kasih, lemah lembut dan rendah hati

Jangan kuatir, dalam semuanya ini, Tuhan beserta kita, Tuhan yang memampukan kita.


Yohanes 13:34-35

Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi."

Tau darimana dunia bahwa ada Yesus dalam kita? Ya pada waktu kita saling mengasihi.

Makanya miris rasanya ketika kita lihat sesama saudara seiman dalam Yesus pun ribut-ribut.

Roma 13:9-10

Karena firman: jangan berzinah, jangan membunuh, jangan mencuri, jangan mengingini dan firman lain manapun juga, sudah tersimpul dalam firman ini, yaitu: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri! Kasih tidak berbuat jahat terhadap sesama manusia, karena itu kasih adalah kegenapan hukum Taurat.

Ketika kita mengasihi, sebenarnya kita sudah melakukan semua hukum yang diperlukan.

Kasih itu sesederhana itu, hanya perlu dilakukan saja, akan kehilangan maknanya ketika cuma dibicarakan tanpa diperbuat.

Makanya kalau kita ngerti hal ini, apapun yang kita lakukan itu ibadah, tidak bisa tidak


Pacaran? Itu pun ibadah

Kalo kita mengerti hal ini, maka kita pun gak akan berani "macam-macam" sama pacar kita kan?
Tapi kepengen pak.
lha iya, kepengen itu kan maunya kamu, itu namanya egois, itu namanya tidak mengasihi.
Kasih itu tidak mengambil keuntungan, ketika kamu merugikan orang, kamu sedang tidak mengasihi dia.
Ketika kamu hanya mau lakukan maunya kamu, kamu sedang egois, dan saat itu kamu sedang keluar dari hidup ibadah kepada Tuhan.

Kadang lucu ya, orang bilang kenapa sih harus ditahan-tahan, ntar juga kan setelah menikah begitu juga, kan udah pasti menikah misalnya

Lho, kalo kamu bisa tahan pada waktu pacaran, kok kamu mikir bisa tahan setelah menikah?
Kalo kamu dari pacaran aja egois, apa yang membuat kamu jadi gak egois setelah menikah?
Emangnya setelah menikah gak mau lagi gitu?

Ini salah satu contoh aja, intinya seluruh hidup kita itu ibadah, memancarkan Yesus yang ada dalam diri kita.


Kasih itu sederhana, tidak berbuat jahat kepada sesama manusia.


Apa yang kita ingin orang perbuat kepada kita, perbuatlah itu kepada orang lain.

Mulailah dari keluarga sendiri terlebih dahulu.

Kita menyembah, kita berdoa, kita beroleh kasih karunia, supaya kita punya kekuatan untuk mengasihi orang lain.


Matius 25:40

Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.

Pernah gak kita meremehkan orang? Pastinya kita semua pernah.

Masalahnya bukan disitu, tapi apa yang kita perbuat setelah itu.
Apakah setelah kita merasa seperti itu kita masih bisa tetap mengasihi dia? tetap memperlakukan dia seperti "manusia"? Berarti kita lakukan itu juga kepada Tuhan.
Kalau kita tetap meremehkan dia bahkan memperlakukannya dengan buruk, berarti kita sedang meremehkan Tuhan dan sedang memperlakukanNya dengan buruk.

Mari kita semua mulai melakukannya.

Bukan masalah berapa banyak, atau masalah kita ga punya uang dan lain sebagainya.

Gak bisa beri makan 100 orang misalnya? ya cobalah beri makan 1 orang.

ga bisa memberi makan 1 orang? gak masalah, berilah waktumu kepada dia.

Bukan masalah mampu atau tidak, tapi mau atau tidak, melepaskan ego kita masing-masing, dan mulai untuk memikirkan kepentingan orang lain diatas kepentingan diri kita sendiri.


Yang tua harusnya tidak memandang rendah yang muda, begitu juga yang muda tidak menganggap remeh yang tua, dengan demikian kasih Kristus ada didalam kita semua.


Tuhan Yesus yang akan memampukan kita untuk jadi seperti Kristus.

Ingat satu hal ini :

semakin kita ngaku "connected" sama Yesus, maka kita akan semakin "horizontal."


Amin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kidung Agung - Song of Solomon - Kisah Cinta Gadis Sulam

Seri Kehidupan Kekal 1 - Tempat Tinggal Setelah Sorga? Ukuran Yerusalem Baru

Mencobai Tuhan - Menguji Tuhan