Prinsip Penyerahan Hak

Kita seringkali mendengar hal ini :

Anak Tuhan punya hak untuk dapat berkat
Anak Tuhan punya hak untuk dapat kesembuhan
Anak Tuhan berhak meminta kepada Bapa didalam nama Tuhan Yesus Kristus
Anak Tuhan berhak akan janji Tuhan ini itu ini itu, dll dll

Hal-hal tersebut memang benar adanya, saya tidak mempersalahkan hal tersebut, namun demikian anehnya ada banyak sekali tokoh-tokoh Alkitab yang justru "menyerahkan" haknya kepada Tuhan

Saya percaya setiap orang Kristen akan melewati yang namanya "fasa pertumbuhan rohani"

mungkin baik kalau diawal kita selalu mengklaim janji Tuhan, dan memang demikianlah apa adanya yang terjadi pada setiap kita (termasuk saya)

Namun demikian, seiring dengan kedewasaan rohani seseorang, saya percaya orang yang dewasa rohani sudah ngga terlalu memikirkan dirinya sendiri lagi, dia akan menyerahkan haknya kepada Tuhan, dengan demikian orang tersebut sudah ngga memusingkan lagi soal penghidupannya, hidupnya hanyalah untuk menyenangkan Komandannya saja

wow, terdengar luar biasa dan sangat sulit dilakukan

ya memang, namun selalu ingat, Bapa menghendaki kita sempurna, dan kita akan bisa melakukannya bersama Roh Kudus, bagi manusia mustahil, bagi Tuhan tidak ada yang mustahil

Matius 10
39. Barangsiapa mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.

ayat ini bicara tentang prinsip / sikap hati

bukannya lalu kita bisa hidup sembarangan saja ngga mempertahankan nyawa.... tetapi melainkan kita punya sikap hati bahwa nyawa yang ada didalam tubuh ini adalah milik Tuhan, dan kapanpun Tuhan mau ambil ya silahkan ambil

Nyawa itu adalah sudah pasti hak masing-masing, hal itu melekat dalam diri masing2, tidak ada seorangpun yang bisa mengklaim nyawa orang lain menjadi miliknya

Dengan kata lain, siapapun yang mati2an mempertahankan haknya (dihadapan Tuhan), kepadanya haknya akan diambil, siapapun yang kehilangan haknya (karena Tuhan), ia akan memperoleh hak itu kembali

Petrus pernah bertanya kepada Yesus :

Matius 19
27. Lalu Petrus menjawab dan berkata kepada Yesus: "Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau; jadi apakah yang akan kami peroleh?"

Petrus dan rasul2 lainnya telah meninggalkan segala sesuatu (meninggalkan hak mereka, istri, keluarga, saudara, mata pencaharian, dll), maka dia bertanya apakah yang akan dia dapatkan nantinya?

Yesus menjawab :

Matius 19
28. Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada waktu penciptaan kembali, apabila Anak Manusia bersemayam di takhta kemuliaan-Nya, kamu, yang telah mengikut Aku, akan duduk juga di atas dua belas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel.
29. Dan setiap orang yang karena nama-Ku meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, bapa atau ibunya, anak-anak atau ladangnya, akan menerima kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal.

Hal ini sejalan dengan prinsip yang dijelaskan di Matius 10:39 diatas

barangsiapa melepaskan haknya demi Kristus, maka nantinya mereka akan menerima haknya dan bahkan akan ditambah2kan oleh Bapa.

Mohon dimengerti juga ayat ini ngga sedang menyuruh kita untuk selalu harus meninggalkan keluarga demi mengikut Tuhan, barangsiapa yang terpanggil demikian lakukanlah demi Kristus, tapi prinsip yang terkandung dalam ayat ini bisa kita gunakan untuk hal lainnya

Intinya Firman Tuhan secara tersirat sebenarnya mengatakan kita harus menyerahkan "hak" kita kepada Kristus

ini belum terhitung ayat2 lain seperti : tampar pipi kanan berikan pipi kiri, artinya kita menyerahkan hak untuk membalas kepada Tuhan

Nah, Yesus pada waktu Dia hidup di dunia ini, memberikan contoh yang luar biasa kepada kita semua tentang prinsip penyerahan hak ini

Walaupun Dia bisa menyembuhkan orang "sesuka hatinya" karena memang kuasa itu ada padaNya, namun Dia menunggu kehendak Bapa untuk melakukannya

Walaupun Dia bisa saja menjadi raja Israel saat itu, tapi karena itu bukan kehendak Bapa, maka Dia tidak melakukannya

Walaupun Dia bisa saja membuat semua batu jadi roti, tapi Dia tidak melakukannya apabila Bapa tidak berkehendak

Yesus bersaksi mengenai diriNya sendiri :


Yohanes 4
34. Kata Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.

Yohanes 6
38. Sebab Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku.

Jadi, apapun yang dilakukan Yesus selama Dia ada didalam dunia ini, apapun jenis pekerjaanNya, semua itu Dia lakukan dibawah kehendak Bapa, inilah contoh luar biasa dari Yesus, dimana Yesus menyerahkan hakNya sepenuhnya kepada Bapa

Apakah Yesus ngga punya keinginan diri sendiri? Saya yakin punya, hanya saja keinginan diri sendiri itu Dia serahkan sepenuhnya kepada Bapa, inilah yang harusnya jadi salah satu target keKristenan kita, yaitu hidupku bukannya aku lagi, tapi Kristus yang hidup dalamku


Dengan demikian kita jadi "tawanan Roh"
dimana apapun yang kita lakukan itu akan selalu selaras dengan kehendak Roh Kudus

Tuhan Yesus memberkati

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kidung Agung - Song of Solomon - Kisah Cinta Gadis Sulam

Seri Kehidupan Kekal 1 - Tempat Tinggal Setelah Sorga? Ukuran Yerusalem Baru

Mencobai Tuhan - Menguji Tuhan